Berita

Delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong berfoto saat berkunjung ke Pyongyang/KCNA

Dunia

Berupaya Tingkatkan Hubungan Bilateral, Wamenlu China Berkunjung ke Korut

SABTU, 27 JANUARI 2024 | 15:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya meningkatkan kerja sama dan memperkuat hubungan bilateral, Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong, bertemu dengan para diplomat penting Korea Utara di Pyongyang pada Jumat (26/1).

“Delegasi Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China, dipimpin oleh Kamerad Sun Weidong, Wakil Menteri Luar Negeri, tiba di Pyongyang,” kata kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, dikutip Sabtu (27/1).

Pertemuan ini terjadi di tengah percepatan uji coba senjata dan retorika agresif yang sedang ditingkatkan oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir.

Media pemerintah melaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri China disambut oleh para pejabat Korea Utara, termasuk Menteri Luar Negeri Choe Son Hui.

Dalam kunjungan tersebut, kedua pihak itu sepakat untuk memperkuat kerja sama dan bilateral kedua negara.

"Kedua belah pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama taktis dan mengimbangi satu sama lain untuk mempertahankan kepentingan inti bersama," tulis laporan KCNA.

Pertemuan ini terjadi setelah awal bulan ini pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, mengatakan bahwa tahun 2024 akan menjadi "tahun persahabatan DPRK-Tiongkok"

Ia menekankan minatnya untuk meningkatkan pertukaran dan kunjungan di berbagai bidang dengan negara ekonomi besar kedua di dunia itu.

"Kedua negara akan lebih meningkatkan pertukaran dan kunjungan di segala bidang, termasuk politik, ekonomi dan budaya. Tahun ini akan menjadi halaman baru dalam sejarah hubungan DPRK-Tiongkok,” kata Kim dalam pesannya kepada Presiden China Xi Jinping.

Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, China, dan Rusia telah berupaya memblokir upaya AS untuk memberlakukan sanksi lebih ketat terhadap Korea Utara sebagai tanggapan terhadap uji coba senjata yang meningkat.

Korea Utara diketahui juga telah berhasil menempatkan satelit mata-mata ke orbit dengan bantuan Rusia, yang diduga sebagai imbalan atas transfer senjata untuk perang Moskow di Ukraina, yang disoroti oleh komunitas internasional.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya