Berita

Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka/RMOL

Politik

Komitmen Gibran Lanjutkan Hilirisasi Dihantui Intervensi Asing

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 16:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keberlanjutan hilirisasi komoditas yang menjadi komitmen Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dinilai bakal menghadapi tantangan yang tidak mudah.

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menuturkan, komitmen hilirisasi yang disampaikan Gibran dalam debat keempat kemarin malam, telah mendapat penolakan dari lawan kontestasinya di Pilpres 2024.

Menurutnya, pernyataan Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar dan Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD, merupakan benih-benih penolakan terhadap komitmen keberlanjutan hilirisasi.

Sebabnya, Muhaimin menyebut hilirisasi nikel ugal-ugalan. Sementara Mahfud menyinggung janji Presiden Joko Widodo setop impor komoditas.

"Salah satu program andalan Prabowo-Gibran adalah keberlanjutan program hilirisasi SDA dari Presiden Jokowi yang dimulai dari hilirisasi nikel," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/1).

"Program ini telah terbukti memberikan insentif kepada APBN yang luar biasa, dan telah mengubah wajah kekuatan ekonomi dan politik Indonesia di kancah Global," sambungnya.

Dia memandang, suara-suara penolakan yang muncul terhadap keberlanjutan kebijakan hilirisasi Presiden Jokowi, sama saja mendukung penguasaan pihak asing terhadap sumber daya alam (SDA) Indonesia.

Pasalnya, sosok yang kerap disapa Biran itu meyakini kebijakan hilirisasi akan terhenti dan potensi ekonomi yang lebih maju bagi Indonesia akan mandek, mengingat sebelum masa pemerintahan Jokowi ekspor komoditas marak terjadi.

"Dahulu Indonesia hanya dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam luar biasa, tetapi tidak mampu mengolah dan memanfaatkannya secara mandiri dan benar-benar bisa memberikan kontribusi positif bagi pendapatan negara," urainya.

Namun di dua periode pemerintahan Jokowi, lulusan S2 komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memperhatikan, pengolahan barang mentah menjadi barang jadi bernilai tinggi meningkat.

"Jika Indonesia konsisten dengan program ini, maka Indonesia diprediksi bukan hanya keluar dari jeratan negara berpendapatan menengah (middle income country), tetapi juga bisa membawa Indonesia menjadi negara maju," tuturnya.

Oleh karena itu Biran memandang, apabila penolakan terhadap hilirisasi komoditas SDA terus digaungkan, maka dipastikan ada pihak asing yang sengaja menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.

"Artinya jika ada Paslon yang anti dan tidak punya komitmen untuk melanjutkan program hilirisasi, maka wajar saja muncul anggapan bahwa Paslon lain diduga bisa saja ditunggangi kepentingan negara asing yang anti terhadap hilirisasi Indonesia," demikian Biran menambahkan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya