Berita

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kasan/Ist

Politik

Kepala BKPerdag: Reformasi Kebijakan Perdagangan Berperan Penting untuk Beri Nilai Tambah

JUMAT, 19 JANUARI 2024 | 15:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Indonesia harus terus mengembangkan hilirisasi untuk mendukung perdagangan berkelanjutan. Sudah bukan masanya lagi bagi Indonesia mengekspor barang mentah, tanpa nilai tambah dan prinsip berkelanjutan.

Begitu dikatakan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kasan dalam Strategic Issues Forum yang digelar secara hibrida di Soehanna Hall The Energy Building, Jakarta pada Kamis (18/1).

Forum mengusung tema "On Trading Towards Sustainability: The Role of Trade Policies in Indonesia’s Green Transformation".

Kata Kasan, reformasi pada kebijakan perdagangan tersebut juga berperan penting demi mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

"Indonesia memiliki berbagai potensi kekayaan sumber daya alam untuk mengembangkan perdagangan hijau dan berkelanjutan," ujar Kasan.

"Perdagangan hijau dan berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, juga memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," imbuhnya.

Salah satunya, kata Kasan, adalah hilirisasi nikel. Nikel adalah bahan baku penting bagi produk otomotif, elektronik, konstruksi, kebutuhan rumah tangga, produk mesin pertanian, termasuk baterai untuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Di tingkat global, peringkat Indonesia sebagai eksportir nikel sudah naik drastis. Dari urutan ke-8 pada 2021 menjadi urutan pertama pada 2022. Posisi Indonesia bahkan mengalahkan Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat yang merupakan tiga eksportir nikel terbesar dunia.

Untuk itu, lanjut Kasan, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan perdagangan yang berperan penting dalam memastikan terwujudnya perdagangan berkelanjutan di Indonesia.

"Kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan juga negara mitra dagang Indonesia dapat membangun lebih banyak persamaan pandangan dan kemitraan," demikian Kasan.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Budi Arie Setiadi Ketar-ketir Gegara Dugaan Korupsi PDNS

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:35

Dugaan Korupsi PDNS Kominfo Diusut

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:28

Kader Gerindra Ajak Warga Manfaatkan Mudik Gratis

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:10

Penerima Bansos Minimal 10 Tahun Ber-KTP Jakarta

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:43

Ini Perjalanan Kasus Korupsi Abdul Ghani Kasuba

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:23

Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:02

Menko Airlangga Luncurkan Program Belanja di Indonesia Aja

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:43

Jokowi Bisa Bernasib Sama seperti Duterte

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:27

Sosok Brigjen Eko Hadi, Reserse yang Dipercaya Jabat Dirtipid Narkoba Bareskrim

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:01

Tak Ada Operasi Yustisi Pendatang di Jakarta Usai Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:00

Selengkapnya