Berita

Lai Ching-te/Net

Bisnis

Pemilu Taiwan, Penentu Lanskap Politik di Negara Pemasok Microchip Terbesar Dunia

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 09:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Masyarakat Taiwan akan memberikan suara mereka dan memilih presiden, wakil presiden, dan badan legislatif, pada hari ini, Sabtu (13/1).

Pemilihan yang berlangsung di tengah ketegangan ekstrem di Selat Taiwan, mengundang komentar para pakar politik yang menyebut bahwa pemilu hari ini sebagai "pilihan antara perang dan perdamaian".

Hasil pemungutan suara akan menjadi penentu perubahan bagi lanskap politik baik di Taiwan maupun Asia-Pasifik, karena bergantung pada siapa yang menang, dan apakah kemenangannya akan membuat ketegangan berkurang atau malah semakin meningkat.

Hasil pemungutan suara tentu juga akan berdampak pada ekonomi Taiwan, negara pemasok microchip terbesar di dunia. Perekonomian Taiwan diperkirakan hanya tumbuh 1,4 persen pada tahun lalu.

Hal ini sebagian mencerminkan siklus permintaan chip komputer dan ekspor lainnya yang tak terelakkan dari basis manufaktur berteknologi tinggi yang sangat bergantung pada perdagangan, dan melambatnya perekonomian China.

Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) adalah salah satu pemasok utama microchip tercanggih di dunia dan pabriknya beroperasi dengan kapasitas penuh untuk mengatasi kekurangan global. Chip ini yang digunakan dalam berbagai hal, mulai dari ponsel pintar, mobil, hingga rudal.

Dikutip dari data TrendForce, TSMC menguasai 54 persen pangsa pasar semikonduktor dunia pada 2020.

Lai Ching-te, 64 tahun, anggota Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, Hou You-yi, 66, dari partai oposisi Kuomintang (KMT), dan Ko Wen-je, 64, dari partai ketiga TPP, bersaing untuk kursi kepresidenan. Namun, sejauh ini, jajak pendapat menunjukkan bahwa 15 persen masyarakat masih belum tahu siapa yang akan mereka pilih atau sedang mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada.

Lai, Wakil Presiden Taiwan yang saat ini menjabat, memimpin jajak pendapat dengan selisih tipis dengan 32,4 persen pendukung. Lai adalah politisi paling berpengalaman di antara kandidat lainnya, karena ia adalah seorang legislator selama lebih dari satu dekade dan menjabat sebagai Walikota Tainan selama tujuh tahun, sebelum memimpin Eksekutif Yuan, atau kabinet pulau tersebut.

Ia dipandang sebagai penerus Presiden Taiwan saat ini, Tsai Ing-wen.

Menjelang pemilu, Lai mengatakan bahwa menerima prinsip satu China “bukanlah perdamaian sejati.” Pada saat yang sama, China memandang Lai sebagai seorang separatis yang mungkin memprovokasi konflik di Selat Taiwan.

China, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, berikrar bahwa pulau itu akan direbut suatu hari jika perlu dengan cara paksa.

Ancaman militer China dapat mempengaruhi sebagian pemilih untuk menentang kandidat yang mendukung kemerdekaan, namun AS telah menjanjikan dukungan untuk pemerintahan mana pun yang akan muncul, hal ini diperkuat oleh rencana pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mengirim delegasi tidak resmi yang terdiri dari mantan pejabat senior ke Taiwan, menurut Associated Press, pada Sabtu (13/1).

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya