Berita

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

JK Kritik Prabowo Emosian, TPN Ganjar-Mahfud: Keputusan Bangsa Harus Diambil dengan Jernih

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 04:37 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sependapat dengan pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla atau JK, yang merasa khawatir dengan pemimpin yang emosional.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan, calon pemimpin nasional harus bisa menahan dan mengontrol emosinya. Sebab, setiap pengambilan keputusan harus didasarkan pada pemikiran jernih.

“Saya sependapat, bahwa keputusan bangsa dan negara ini harus diambil dengan jernih,” kata Hasto kepada wartawan di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).


“Kalau dalam debat saja sudah emosi, lalu kebawa-bawa setelah debat dengan mengatakan goblok, tolol, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik? Jangan karena kalah di debat kemudian menciptakan suatu emosi,” imbuhnya.

Kendati demikian, Sekjen DPP PDIP ini dapat memaklumi kalau capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, meletup-letup emosinya setelah debat capres ketiga bertemakan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

“Karena tema pertahanan itu seharusnya Pak Prabowo yang memimpin, tetapi ternyata justru Pak Ganjar yang mampu mengambil alih pembahasan tema strategis tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan luar negeri, kemudian (diikuti) Pak Anies,” tuturnya.

“Pak Ganjar ditinjau dari penguasaan tema debat, itu skor yang pertama. Yang kedua oleh Pak Anies, yang ketiga baru Pak Prabowo. Padahal itu tema yang sehari-hari menjadi kompetensi bagi Pak Prabowo,” demikian Hasto.

Sebelumnya, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.

"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?" kata JK dalam forum bertajuk "Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan" di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1).

“Kalau tidak tenang pemimpin kita, tentu tidak baik. Tentu pemimpin jangan emosional,” imbuhnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya