Berita

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Ist

Politik

HUT 51 PDIP

Megawati Bicara Pemimpin Mabuk Kekuasaan, Sindir Siapa?

RABU, 10 JANUARI 2024 | 14:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal pemimpin yang mabuk kekuasaan saat memberikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

Mulanya, Megawati mengungkapkan bahwa para penjajah menggunakan politik adu domba atau devide et impera. Menurutnya, politik memecah belah rakyat harus dihindari.

“Banyak loh, yang namanya penjajah itu mengajarkan kepada kita dengan nama devide et empera, memecah belah, kalau bisa saudara sendiri dipecah belah, apalagi rakyat dipecah belah,” ungkap Megawati.

Presiden kelima RI itu lantas menilai bahwa biasanya para pemimpin yang menggunakan politik adu domba karena sedang mabuk kekuasaan. Namun Megawati tidak mengungkapkan siapa pemimpin yang dimaksud.

“Apalagi kalau pemimpinnya sengaja dengan yang namanya akal itu juga memecah belah karena apa? Karena mabuk kekuasaan,” tegas Megawati.

Atas dasar itu, Megawati mengimbau kepada semua pihak untuk memegang teguh prinsip “Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa“ atau terpecah-belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

“Jadi tanpa pernah mundur sejengkal pun. Jadi bhineka tunggal ika itu satu, berlain bersuku-suku, tapi satu jua. Kok lupa ya?” kata Megawati.

Lebih jauh, Megawati berpesan kepada capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo untuk menghindari politik adu domba dan terus ingat akan sejarah agar tidak ahistoris.

“Itu Pak Ganjar, nanti insya Allah kalau situ menang, nah ini didengar banyak orang, yang harus dijalankan pertama adalah pelajaran ssjarah yg benar menegaskan, supaya apa? Bukan hanya di sini (nunjuk kepala) tetapi di sini (di hati),” demikian Megawati.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Koalisi Berisiko Pecah Gara-gara Kelangkaan LPG 3 Kg

Rabu, 05 Februari 2025 | 03:16

Kuras ATM Calon Mertua, Perempuan Muda Dibekuk Polisi

Rabu, 05 Februari 2025 | 03:01

Warga Diajak Laporkan Bangunan Gedung Tak Sesuai Izin

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:38

Beredar Video Geng Alumni UGM Kumpul, Warganet Cari-cari Mulyono

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:20

Bharatu Mardi Hadji dapat Kenaikan Pangkat dari Kapolri

Rabu, 05 Februari 2025 | 02:16

Tak Benar GoTo Merger dengan Grab

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:37

Prabowo Diminta Waspadai Agenda Jahat Menteri

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:18

PN Serang Putuskan Kasus Charlie Chandra Dilanjutkan

Rabu, 05 Februari 2025 | 01:00

Kenaikan Tarif Air Bersih Harus Diimbangi Kualitas Pelayanan

Rabu, 05 Februari 2025 | 00:40

Pramono Keliling Balai Kota

Rabu, 05 Februari 2025 | 00:16

Selengkapnya