Berita

Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda (kanan)/RMOL

Politik

Bawaslu Hitung Inefisiensi KPU Akibat Kerusakan Logistik Pemilu

SELASA, 09 JANUARI 2024 | 23:45 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Inefisiensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam pengadaan dan distribusi logistik Pemilu Serentak 2024, menjadi salah satu yang diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

"Kami berharap sebenarnya, awalnya teman-teman KPU dengan sistem Silog (sistem informasi logistik), kemudian dengan prosedur yang dilakukan oleh KPU itu memperhatikan efisiensi," ujar Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/1).

Dia menjelaskan, efisiensi logistik bisa dilakukan KPU dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan jumlah, ketepatan sasaran, baik dalam pengadaan maupun distribusi.

Sebab, Herwyn mengungkapkan Bawaslu menemukan logistik pemilu ada yang rusak, tidak sampai sesuai alamat tujuan, hingga jumlahnya kurang.

"Sekarang ada persoalan baru. Persoalan baru adalah terkait juga dengan surat suara rusak, ada tinta yang bocor, yang memang diperlukan penggantian," urainya.

Untuk saat ini, Herwyn memastikan jajaran Bawaslu RI tengah mengkalkulasi inefisiensi dari kejadian rusak logistik hingga tidak tepat jumlah dan sasaran pendistribusian.

"Jujur kami memang belum menghitung berapa, tapi datanya sudah ada. Jadi mudah-mudahan kami ada waktu untuk melakukan proses kalkulasi," ungkap.

Pada distribusi logistik tahap I, Bawaslu mencatat kotak suara rusak di 177 kabupaten/kota atau 34,5 persen dari total 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Selain kotak suara, Herwyn juga menemukan bilik suara rusak di 61 kabupaten/kota (11,9 persen), tinta rusak di 124 kota/kabupaten (24,1 persen), dan segel rusak di 30 kabupaten/kota (5,9 persen).

"Selanjutnya ada kesalahan tempat tujuan distribusi logistik tahap I di 10 kabupaten/kota," jelas Herwyn.

Sementara itu, surat suara yang masuk produksi tahap kedua juga telah didistribusikan ke berbagai daerah, namun ditemukan mengalami kerusakan di ratusan daerah.

"Bawaslu mencatat persebaran surat suara rusak di 127 kota/kabupaten, atau 32,2 persen," sebutnya.

Masalah selanjutnya, Herwyn mencatat surat suara di 61 kota/kabupaten (15,9 persen) tidak sesuai jumlah yang seharusnya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya