Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman/Net
Indonesia saat ini membutuhkan tenaga muda terutama dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Himawan Buchari berharap anak muda menjadi pelaku usaha sekaligus pelaku utama terhadap kokohnya ekonomi bangsa.
Ia berkomitmen memperkuat industri hilirisasi dengan melibatkan lebih banyak petani milenial sebagai dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat produksi dalam negeri.
"Saya bersama Jenderal Pertanian (Mentan Andi Amran Sulaiman) berkomitmen mendukung program kesejahteraan petani. Di antaranya HIPMI akan mengembangkan hilirisasi atau usaha-usaha yang melibatkan anak muda,” ujar Akbar saat menggelar audiensi dengan Menteri Pertanian pekan lalu, seperti dikutip dari laman Kementan, Sabtu (6/1).
Ia menekankan, perlu memperkuat sumber daya manusia, yaitu anak-anak muda di sektor pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan.
HIPMI sendiri sudah bergerak dengan memperbesar pasar berbagai komoditas pertanian seperti Kopi, jagung dan rumput laut yang disiapkan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“HIPMI terus berkolaborasi dengan gubernur dan bupati di seluruh daerah. Sejauh ini ada tiga provinsi sehingga kita bisa benar-benar mengeksplorasi daerah dan langsung bersentuhan dengan petani. Contoh di Cianjur kita langsung bisa memfokuskan gula aren community dan di Maluku kita bergerak pada komoditas pala cengkeh,” katanya.
HIPMI juga mendorong perbankan untuk memfasilitasi anak muda yang mau mengembangkan usaha tani melalui peminjaman modal usaha Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga ke depan pertanian tumbuh secara cemerlang dan gemilang.
Mentan Andi Amran Sulaiman setuju keterlibatan anak muda mutlak dilakukan untuk memberi wajah baru modernisasi pertanian nasional. Anak muda juga wajib terlibat dalam proses pembangunan food estate yang saat ini berkembang di sejumlah daerah.
“Anak muda harus ikut membangun food estate. Potensinya sangat besar karena tanam jagung saja 40 hari sudah tumbuh subur. Kenapa? karena kita menggunakan teknologi pertanian yang paling modern,” jelasnya.