Berita

Jurubicara IDF, Daniel Hagari/Net

Dunia

Israel Siap Hadapi Skenario Terburuk Setelah Kematian Waketum Hamas

RABU, 03 JANUARI 2024 | 14:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

. Terbunuhnya Wakil Ketua Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan drone di Beirut Lebanon, dikhawatirkan mampu memperluas cakupan perang Israel.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa Aruri dan pengawalnya tewas akibat ledakan dari pesawat tak berawak yang diluncurkan pasukan pertahanan Israel (IDF) ke sebuah gedung pertemuan di kota Dahiyeh pada Selasa malam (2/1).

Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, jurubicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, tidak secara tegas mengakui bahwa pembunuhan Arori dilakukan oleh IDF.

Namun, Regev menekankan bahwa serangan tersebut hanya menargetkan pejabat Hamas dan bukan warga Lebanon.

“Jelas di Lebanon, ada banyak sasaran Hizbullah, tapi siapa pun yang melakukan serangan ini sangat kejam dan menargetkan Hamas karena Israel sedang berperang. Siapa pun yang melakukan ini memiliki keluhan terhadap Hamas,” kata Regev, seperti dimuat AFP.

Tanggapan yang sama diutarakan oleh jurubicara IDF, Daniel Hagari. Dia juga juga tidak secara langsung mengomentari pembunuh tersebut, tetapi mengaku siap menghadapi risiko terburuk.

"Militer berada dalam kesiapan yang sangat tinggi di semua arena, dalam pertahanan dan serangan. Kami sangat siap menghadapi skenario apa pun," tegasnya.

Serangan tersebut cukup mengkhawatirkan, sebab perang Israel-Hamas bisa jadi meluas hingga ke tingkat regional.

Hamas membenarkan pembunuhan Arouri dan mengatakan bahwa pejabat dari Brigade Qassam yakni Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar juga tewas.

Ketua Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa pembunuhan Arouri tindakan teror dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon serta perluasan permusuhan Israel terhadap warga Palestina.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut serangan itu kejahatan baru Israel yang akan menarik Lebanon ke dalam perang.

Mikati mendesak agar Lebanon segera mengajukan keluhan atas tindakan Israel ke Dewan Keamanan PBB.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya