Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sub Varian Covid-19 JN.1 Sebabkan Lonjakan Kematian di China

MINGGU, 31 DESEMBER 2023 | 13:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah lonjakan kasus Covid-19 global, China dilaporkan mengalami peningkatan angka kematian akibat infeksi virus varian JN.1.

Mengutip The Epoch Times pada Minggu (31/12), peningkatan kematian akibat virus Covid-19 baru-baru ini diketahui setelah sebuah laporan menyebut bahwa tempat kremasi mayat (krematorium) di China beroperasi 24 jam setiap harinya.

Seorang warga kota Nanyang, Provinsi Henan, Zhou Xiang (nama disamarkan) mengkonfirmasi berita tentang operasi krematorium milik pemerintah yang tidak pernah tutup sejak wabah pneumonia yang menimpa anak-anak dan lansia dilaporkan.


"Ada delapan krematorium di rumah duka, semuanya mengkremasi jenazah 24 jam sehari, ini cukup menakutkan,” ujarnya," ungkap Zhou.

Lebih lanjut, Zhou mengatakan dirinya mengunjungi rumah duka dua kali dalam beberapa hari terakhir dan menyadari bahwa rumah duka semakin ramai.

Cukup mencengangkan ketika Zhou mengaku bahwa para warga di sana tidak boleh menyebut wabah penyakit itu sebagai Covid-19. Bahkan mereka tidak diberi akses untuk melakukan tes Covid-19.

"Sekarang, mereka tidak diperbolehkan mengatakan bahwa hal itu terkait dengan Covid-19. Permintaan pasien untuk melakukan tes Covid-19 semuanya ditolak," tegasnya.

Lonjakan kematian di China diyakini disebabkan oleh JN.1, dari garis keturunan COVID-19 varian Omicron, yang saat ini ada di 41 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengklasifikasikan JN.1 sebagai varian kepentingan terpisah (VOI), dari garis keturunan induk BA.2.86.

Meskipun WHO mengklaim infeksi yang disebabkan oleh JN.1 bersifat ringan, tetapi kasus kematiannya biasanya menimpa orang muda dan orang tua.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya