Berita

Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas/Net

Politik

Refleksi dan Pernyataan Sikap Akhir Tahun Busyro Muqoddas

“Demokrasi Dikebiri, HAM Dihantam, PSN Diidolakan”

SABTU, 30 DESEMBER 2023 | 13:45 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Berbekal hati dan pikiran jernih, semua sadar bahwa bangsa ini sedang sekarat.

Demikian kalimat pembuka pernyataan sikap akhir tahun 2023 bertajuk “Demokrasi Dikebiri, HAM Dihantam, PSN Diidolakan”, yang disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, pada Seminar Refleksi Akhir Tahun 2023, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 28 Desember kemarin.

Melalui rilis yang dikirim Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah ke Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/12), dia uraikan secara ringkas pandangan dan sikap pokok sebagai masyarakat sipil, terhadap perkembangan bangsa Indonesia.


Di poin pertama, Busyro mengatakan, para pakar, pengamat, jurnalis, pegiat demokrasi dan HAM, termasuk aktivis, kaum muda, masyarakat adat, pegiat komunitas, dan segelintir kecil pemuka agama, telah menjadi saksi betapa buruk dan suramnya penegakan hukum, kebebasan masyarakat sipil, dan perlindungan lingkungan hidup di Indonesia di sepanjang 2023.

"Kemerosotan, peluruhan, dan kematian penegakan demokrasi melalui suksesi politik kekeluargaan yang dilakukan Presiden Joko Widodo demi melanggengkan pencawapresan putra kandungnya, Gibran Rakabuming Raka, dengan memanfaatkan Anwar Usman (adik iparnya), ketika menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi, dapat membawa Indonesia ke masa suram instabilitas politik nasional, dengan bangkitnya otoritarianisme militeristik pasca Pilpres 2024, sebagaimana pernah terjadi pada dekade 1960-an.

Penyelamatan demokrasi elektoral dan perlindungan serta pengembangan masyarakat madani, bunyi poin selanjutnya, merupakan dua variabel penting untuk menyelamatkan Indonesia. Karena itu, sudah semestinya Presiden Joko Widodo dan segenap elemen Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama yang berada di bawah Polri dan TNI, menjaga netralitas Pemilu 2024, demi terwujudnya kehidupan demokrasi yang berkeadilan.

"Bawaslu dan aparat penegak hukum (APH) jangan normatif menyikapi temuan PPATK yang membuka kedok pendanaan kampanye ilegal dan jual-beli suara jelang Pemilu 2024. Harus mengambil keputusan tepat dan maslahat untuk kepentingan rakyat. Apalagi PPATK telah mengidentifikasi aliran triliunan rupiah yang bersumber dari uang masyarakat, yang dicairkan melalui pinjaman modal fiktif, berasal dari kejahatan pertambangan, lingkungan, serta judi. Juga temuan PPATK terkait penggunaan uang tunai dari ratusan ribu safe deposit box di bank BUMN dan swasta sejak Januari 2022 hingga 30 Desember 2023," paparnya.

Bawaslu dan APH harus menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 bebas dari politik uang dan mobilisasi dukungan yang dikemas dalam Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bansos. BLT el-Nino yang dialokasikan sebesar Rp7,52 triliun, disalurkan November dan Desember 2023, ditengarai dapat menjadi pintu masuk mobilisasi dukungan masyarakat terhadap salah satu kandidat Capres dan Cawapres yang terlibat kepentingan dengan Presiden Joko Widodo.

Poin selanjutnya, mendesak pemerintah agar mengerem ambisi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terbukti telah menelan korban jiwa dan kerusakan lingkungan hidup sebagaimana berlangsung, di antaranya di Air Bangis Sumatera Barat, Rempang Kepulauan Riau, Wadas Purworejo, dan Pakel Banyuwangi.

Aparat kepolisian agar menghentikan penahanan terhadap masyarakat yang berjuang mempertahankan kelestarian lingkungan dari malapetaka kehadiran Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dan poin terakhir, mendesak Presiden Joko Widodo agar mengembalikan peran dan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah dipreteli kekokohannya sebagai lembaga antirasuah terpercaya, akibat Revisi UU KPK.

"Melalui mimbar refleksi akhir tahun, kita berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi langkah-langkah kita, karena hanya pada Dia-lah kita menyandarkan ikhtiar baik kita, untuk menyelamatkan bangsa ini," tutup Busyro Muqoddas.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya