Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara dengan Air Products pada Januari 2022 lalu/Net
Setelah mundurnya Amerika Serikat (AS) dalam proyek ambisius hilirisasi batu bara Jokowi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pihaknya sedang mencari pengganti untuk merampungkan proyek tersebut.
Pencarian investor baru ini gencar dilakukan setelah perusahaan petrokimia asal AS, Air Products and Chemicals Inc, resmi hengkang dari proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Menurut Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, pihaknya saat ini telah menargetkan perusahaan asal China yang dinilai berprogres untuk menjajaki proyek itu.
"Sementara ini memang ada satu perusahaan dari China. Cuma saya belum tahu seberapa jauh progres dari mereka mencari partner ini," kata Irwandy, di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (29/12).
Adapun proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Indonesia hingga saat ini dilaporkan belum berjalan lagi, karena PT Bukit Asam (PTBA) masih berupaya mencari pengganti partner.
Dikatakan Irwandy, proyek tersebut saat ini belum diseriusi karena sejumlah perusahaan di dalam dan luar negeri masih fokus pada feasibility study (FS) atau studi kelayakan gasifikasi batu bara menjadi DME.
"Kalau gasifikasi belum ada yang jalan, masih FS," tambahnya.
Untuk itu, mundurnya Air Products disebut masih menjadi persoalan tentang kelanjutan proyek gasifikasi batu bara ambisius pemerintah Jokowi di dalam negeri itu.
DME sendiri merupakan sumber energi bersih dan sejenisnya yang tidak menghasilkan sulfur oksida atau jelaga selama pembakarannya, dengan dampak lingkungan rendah.
Dengan sifatnya yang tidak beracun, DME dinilai lebih mudah ditangani dan karenanya bisa digunakan sebagai bahan bakar sektor domestik (pengganti LPG), bahan bakar transportasi (kendaraan diesel, kendaraan sel bahan bakar), pembangkit listrik bahan bakar (pembangkit termal, pembangkit kogenerasi, sel bahan bakar stasioner), dan sebagai bahan baku produk kimia.