Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping/Net
Partisipasi China dalam satuan tugas maritim melawan aksi pembajakan Houthi, Yaman sangat diharapkan oleh Amerika Serikat (AS).
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin pada Selasa (19/12) mengumumkan pembentukan Operasi Penjaga Kemakmuran yang bertujuan untuk merespons serangan Houthi di Laut Merah.
Selain AS, negara-negara yang tergabung dalam gugus tugas angkatan laut tersebut sejauh ini ialah Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
Menurut penuturan Austin, akan ada lebih banyak negara yang bergabung dan AS berharap China bersedia ikut dalam operasi dan memberikan tekanan pada kelompok Houthi untuk menghentikan serangan mereka.
"China tidak menolak di tawaran kami. Tapi gugus tugas ini akan sangat besar jika mereka bisa bergabung," kata Austin, seperti dimuat
Al Arabiya.
Hubungan militer antara AS dan China sempat terputus selama berbulan-bulan karena ketegangan di Taiwan.
Namun kedua negara sepakat untuk melanjutkan hubungan antar-militer bulan lalu setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joe Biden dan Xi Jinping.
Sementara itu, kelompok militer Houthi menjadi ancaman bersama karena tindakannya mencegat dan menyerang beberapa kapal internasional yang melintas di Laut Merah menuju Israel.
Sebagai respons terhadap serangan brutal Israel, Houthi berkomitmen untuk menghalangi perjalanan kapal yang berafiliasi dengan Tel Aviv sampai perang dengan di Jalur Gaza berakhir.
Houthi melemparkan drone, rudal, dan roket ke Israel dan kapal-kapal yang transit di wilayah tersebut.
Kapal perang AS, militer Inggris serta Prancis mengaku telah menembak jatuh sejumlah serangan Houthi di Laut Merah.