Berita

urubicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Indra Charismiadji/Net

Politik

Jubir Amin: Banyak Politisi yang Tidak Paham Demokrasi

RABU, 20 DESEMBER 2023 | 04:10 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Jurubicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Indra Charismiadji merespons sikap para tokoh dan politisi Indonesia yang mengerdilkan demokrasi.

Hal itu terlihat dalam momen debat perdana yang diselenggarakan KPU pada Selasa (12/12) lalu, beserta kesudahannya.

“Bahaya tokoh-tokoh nasional ingin membunuh demokrasi, jadi betul Freedom House mengatakan indeks demokrasi Indonesia turun, karena ternyata banyak politisi yang tidak paham demokrasi itu apa,” ujar Indra dalam keterangannya, Selasa (19/12).

Dia menilai kasus pelanggaran etik berat yang menjadi pertanyaan Anies kepada Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto merupakan hal wajar. Namun, kubu pasangan Prabowo-Gibran mengungkit kiprah Anies saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017 tidak lepas dari peran Ketua Umum Gerindra.

“Jadi saya dan kami (Timnas Amin) bingung kenapa respons Prabowo dan timnya baper dan sensitif dan melebar kemana-mana hingga mengungkit  apa yang terjadi  di masa lampau  sehingga ini menjadi tanya tanya,” ucap
 
Lanjut dia, kondisi tersebut menunjukkan Prabowo dan timnya tidak memahami demokrasi karena masalah etik disangkutpautkan dengan utang budi.

Anies diungkit pernah didukung dan dibiayai saat menjadi cagub. Padahal, kata Indra, tim Prabowo seharusnya menyadari kehadiran Anies Baswedan maupun Jokowi dalam kontestasi capres merupakan kehendak rakyat.
 
Indra juga menegaskan meski hasil survei menunjukkan elektabilitas Amin  rendah hanya 20 persen, namun hal tersebut menunjukkan ada rakyat Indonesia  yang menginginkan perubahan dengan tokoh yang diinginkan mewakili  mereka adalah Anies Baswedan.
 
Menurut Indra, apabila Anies dibungkam untuk tidak boleh maju dalam kontestasi capres 2024 karena berhutang budi pada Prabowo dan Gerindra  tentu semakin membuktikan bahwa  tidak paham demokrasi.
 
“Seberapapun keinginan rakyat harus diperjuangkan, misalnya saya ini sebagai Katolik dan umat Katolik di Indonesia hanya 3 persen, jadi bukan karena minoritas aspirasi Katolik ini tidak diperjuangkan, tapi harus diperjuangkan,” ungkapnya

“Urusan menang kita lihat nanti, jangan sampai urusan apapun aspirasi rakyat dibungkam dengan alasan tidak ada adab, tidak etis, dulu didukung dan disponsori,” pungkas Indra.  

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

98,52 Persen Jemaah Gelombang I Belum Pernah Berhaji

Senin, 27 Mei 2024 | 02:02

Tak Diatur UU, Pengamanan TNI di Kejagung Dipertanyakan

Senin, 27 Mei 2024 | 01:23

TNI/Polri Kekuatan Utama Sishankamrata

Senin, 27 Mei 2024 | 01:06

15 Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci

Senin, 27 Mei 2024 | 01:00

UU TNI dan Polri Wajib Direvisi

Senin, 27 Mei 2024 | 00:29

Nurcholish Madjid Dianugerahi Lifetime Achievement Ikaluin Award 2024

Senin, 27 Mei 2024 | 00:10

Kemenhub Perintahkan Garuda Indonesia Perbaiki Layanan

Senin, 27 Mei 2024 | 00:00

Awas, Bromat Berlebih pada Air Mineral Bahayakan Kesehatan

Minggu, 26 Mei 2024 | 23:15

Mertua Menpora Dito Ariotedjo Diultimatum Kooperatif

Minggu, 26 Mei 2024 | 23:13

Forum Bersama Jakarta akan Deklarasikan Anies Cagub

Minggu, 26 Mei 2024 | 23:02

Selengkapnya