Peneliti dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Profesor Nazli Ismail/RMOLAceh
Tsunami bisa kapan saja kembali terjadi di Aceh. Terlebih, Aceh pernah beberapa kali dilanda Tsunami purba. Hal itu ditandai dengan penemuan batu nisan dan keramik China di Aceh Besar dan Banda Aceh.
“Saya teliti selama 10 tahun, dengan penemuan bahwa bencana Tsunami (pernah) terjadi ratusan tahun lalu, (hal ini berdasarkan) dari kondisi tanah di Gua Ek Leuntie di Lhong, Aceh Besar,” kata peneliti dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Profesor Nazli Ismail, dalam seminar 19 tahun Tsunami Aceh, di Aula Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Banda Aceh, Senin (18/12).
Nazli menyebutkan, Tsunami kemungkinan datang kembali dalam kurun waktu yang tidak dapat ditentukan. Bisa saja, 50 atau 200 tahun mendatang. Hal ini tidak dapat diprediksi secara konkret.
Saat ini, lanjut Nazli, masih banyak masyarakat Aceh yang tidak sadar bahwa tempat tinggal mereka dibangun di atas endapan Tsunami tua atau paleotsunami. Hal itu terbukti saat air laut surut usai gempa bumi, banyak warga yang justru datang ke pantai.
"Padahal fenomena ini (air laut surut) merupakan pertanda bahwa Tsunami akan datang," ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (19/12).
Nazli mengatakan, hal yang paling penting dan perlu dilakukan adalah menghindar dari potensi Tsunami. Bahkan semua pihak harus berkontribusi dalam menyadarkan masyarakat, sehingga dapat mengurangi risiko bencana di masa depan.
“Sebagai contoh Simeulue mereka paling dekat dengan laut tetapi mereka memiliki kearifan lokal 'Smong' sehingga banyak yang selamat (saat terjadi Tsunami),” paparnya.
Lanjutnya, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan dan membudaya, agar sejarah bencana Tsunami yang memakan banyak korban jiwa tidak terulang kembali.
Aceh sendiri tercatat pernah mengalami musibah Tsunami setidaknya 14 kali. Hal itu ditemukan saat Tim Earth Observatory of Singapore bersama USK menemukan 11 lapisan Paleotsunami di pantai barat Provinsi Aceh.
Usia 11 lapisan paleotsunami tersebut masuk dalam waktu 7.400 hingga 2.900 tahun lalu. Juga ditemukan 3 paleotsunami lain dalam kurun waktu 1.000 tahun.