Politikus senior PDI Perjuangan, Sidarto Danusubroto/Istimewa
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, merupakan sosok yang Nasionalis dan Pancasilais. Sehingga, Ganjar dianggap tepat untuk memimpin Indonesia ke depan.
Hal itu disampaikan politikus senior PDI Perjuangan, Sidarto Danusubroto, dalam sambutannya di acara Rakornas Perempuan Indonesia for Ganjar (Pijar) di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).
“Dengan bantuan semua ibu-ibu, saya harapkan Ganjar Pranowo akan memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Nanti Ibu Atikoh akan jadi ibu negara,” kata Sidarto.
“Bahwa negara ini harus dipimpin oleh seseorang yang Pancasilais, pro Kebhinekaan, seperti Ganjar Pranowo dan seorang Ibu Atikoh yang smart,” sambungnya.
Sidarto lantas mengajak semua kaum perempuan, baik muda dan ibu-ibu, jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah).
“Sebelah sana tidak punya ibu negara, pelanggaran HAM berat, anak-anak muda sekarang lupa bahwa di sana itu pelanggar HAM berat tahun '98, semua tahu enggak ibu-ibu semua?” tutur Sidarto.
“Pelanggaran HAM berat, banyak penculikan, banyak pembunuhan, banyak yang lari ke luar negeri. Catat, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ajarkan kepada generasi milenial, generasi muda, Jas Merah, jangan pilih pelanggar HAM berat, setuju enggak?” sambung pria yang juga menjabat Anggota Wantimpres ini.
Lebih jauh, Sidarto juga berharap, agar para perempuan Pijar tak memilih sosok presiden yang memiliki rekam jejak politik identitas.
“Jangan pilih yang main agama, ada yang main-main seperti di DKI, jangan pilih dia. Kita tetap pada tokoh yang Pancasilais, Nasionalis, pro keberagaman, pro kebhinekaan,” tandasnya.