Berita

Sistem artileri Malka Rusia menembak dari lokasi yang dirahasiakan di Ukraina/Net

Dunia

Tentara Rusia Mengeluh, Peluru Artileri dari Korea Utara Cacat

JUMAT, 15 DESEMBER 2023 | 11:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rusia melakukan pemeriksaan acak terhadap terhadap peluru artileri yang dipasok Korea Utara setelah banyak keluhan tentang kualitas dari amunisi tersebut.

Mengutip Defense Express pada Jumat (15/12), disebutkan bahwa banyak pasukan Rusia di medan perang Ukraina mengeluh dengan peluru artileri yang datang dari Pyongyang.

Kemudian sebuah akun Telegram bertema militer di Rusia melakukan pemeriksaan pada sampel senjata Korea. Mereka menunjukkan foto proyektil 152 mm bertanda NDT-3 dan meneliti lima sampel senjata secara acak.


Namun ditemukan bahwa jenis bubuk dan berat dalam masing-masing sampel berbeda. Bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki de-copper, kawat timah yang dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan tembaga di dalam laras karena penggunaan berulang kali.

"Beberapa bahan bakar mengandung timbal. Beberapa bahan bakar mengandung kawat timah sementara beberapa lainnya tidak," jelas akun Telegram tersebut.

Selain itu, beberapa selongsong memiliki bekas yang menandakan tutup kedap udara telah terbuka.

Penemuan itu menunjukkan bahwa secara umum amunisi Korea Utara memiliki kekurangan yang sistematis.

Dijelaskan bahwa kualitas peluru yang buruk akan menimbulkan banyak konsekuensi, salah satunya adalah menurunkan akuasi penembakan sehingga tentara Rusia  memerlukan lebih banyak amunisi untuk menyelesaikan tugas tertentu.

"Ini bumerang karena peluru yang tidak akurat membuat waktu eksekusi menjadi lebih lama dan tentara akan menjadi sasaran musuh," jelasnya.

Korea Utara diduga menggunakan berbagai jenis bubuk mesiu dalam senjatanya karena keterbatasan bahan yang dimiliki. Negara yang terisolasi dari luar itu berusaha memasukkan bahan yang ada meskipun hasil akhirnya kurang berkualitas.

"Perekonomian terencana di Korea Utara, yang memprioritaskan kuantitas dibandingkan pengendalian kualitas berpengaruh terhadap produk amunisinya," papar laporan tersebut.

Meskipun amunisi Korea Utara bisa dikatakan cacat, tetapi nyatanya senjata itu tetap berbahaya bagi pasukan Ukraina. Beberapa laporan menyebut bahwa amunisi Pyongyang berhasil meningkatkan peluang kemenangan Moskow.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya