Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kematian Ratusan Ikan di Hokkaido Tidak Ada Hubungannya dengan Limbah Nuklir Fukushima

KAMIS, 14 DESEMBER 2023 | 15:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penyebab kematian ratusan ton ikan di pulau utara Jepang, Hokkaido diklaim tidak ada kaitannya dengan pembuangan limbah nuklir Fukushima.

Hal itu disampaikan pejabat Badan Perikanan Jepang, Mori Ken dalam sebuah pernyataan pada Rabu (13/12).

Ken menjelaskan bahwa setelah diperiksa, ternyata tingkat tritium di laut lepas pantai Fukushima berada di bawah tingkat yang terdeteksi. Sehingga tidak membahayakan ekosistem laut.


"Sindiran bahwa kematian ikan disebabkan oleh air yang diolah tidak berdasar," tegasnya, seperti dimuat Anadolu Agancy.

Pekan lalu, ratusan ton ikan sarden dan ikan makarel mati terdampar di sepanjang 1,5 kilometer pantai di sekitar pelabuhan perikanan Toi di Hakodate, Hokkaido.
 
Para pejabat memperkirakan setidaknya 1.000 ton ikan yang sebagian besar berupa ikan sarden dan beberapa ikan makarel terdampar di pantai pada tanggal 7 Desember, namun mereka memperingatkan bahwa angka tersebut bisa saja lebih tinggi.

Jepang mulai melepaskan air limbah radioaktif yang telah diolah dari pabrik tersebut pada bulan Agustus lalu.

Tindakan itu memicu reaksi keras dari China dan partai oposisi di Korea Selatan dan Kepulauan Solomon. Beijing melarang impor makanan laut dari Jepang setelah Tokyo melanjutkan rencananya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya