Berita

Ilustrasi pemberian bantuan berupa 'Paket Protein', kepada warga RW 06,Kecamatan Cakung, Jakarta Timur/Ist

Kesehatan

Masalah Stunting Perlu Akselerasi Kebijakan dan Intervensi Nutrisi secara Spesifik

SELASA, 05 DESEMBER 2023 | 17:50 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Prevalensi stunting di Indonesia masih berada di atas ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditetapkan kurang dari 20 persen.

Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan, angka stunting nasional sebesar 24,4 persen di tahun 2021. Pada tahun 2022 ada penurunan menjadi 21,6 persen.

Merujuk data tersebut, Direktur Eksekutif Habibie Institute Public Policy and Governance (HIPPG), Widya Leksmanawati Habibie mendorong pemerintah segera mengakselerasi kebijakan yang mendukung intervensi gizi spesifik.

Menurutnya, akselerasi kebijakan pencegahan stunting perlu segera dilakukan agar target tingkat stunting 14 persen pada tahun 2024 terealisasi.
 
“Kebijakan ini harus mencakup alokasi anggaran yang memadai, pelatihan, serta pemantauan ketat terhadap pelaksanaan program di lapangan," kata Widya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/12).

Dengan begitu, anak-anak Indonesia bisa mendapatkan akses setara untuk tumbuh sehat dan mencapai potensi mereka masing-masing.

Pemerintah, kata dia, juga perlu melibatkan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan peluang kesuksesan dalam memerangi stunting.
 
“Pemerintah memiliki kesempatan emas untuk memberikan dampak positif pada generasi mendatang dengan mengakselerasi penetapan kebijakan intervensi gizi spesifik, seperti PKMK (Pangan untuk Keperluan Medis Khusus)," jelasnya.

PKMK dapat digunakan sebagai tata laksana nutrisi untuk mencegah atau mengatasi stunting, terutama pada anak-anak dengan risiko stunting.

Strategi ini dengan memberikan tata laksana nutrisi yang sesuai langkah-langkah asuhan nutrisi pediatrik. Ini mencakup penilaian, penentuan kebutuhan nutrisi, penentuan cara/rute pemberian, pemilihan jenis makanan, dan pemantauan.

Tata laksana stunting juga melibatkan tata laksana medis, non-nutrisi, perbaikan kualitas tidur, dan aktivitas fisik.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi menyebut, pemerintah selalu mengedukasi dan penimbangan berkala kepada balita setiap bulan, dari mulai berat badan tidak naik hingga mencapai tingkat gizi buruk.

Pemerintah pun telah melakukan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada anak-anak yang berat badannya tidak naik sampai dengan gizi kurang.

“Untuk anak-anak yang telah mencapai tingkat stunting, pemberian PKMK disarankan, namun harus dilakukan oleh spesialis anak di rumah sakit. Saat ini, pembiayaannya masih bersifat mandiri,” jelas Endang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya