Berita

Ilustrasi kursi/Net

Suluh

Konsistensi Partai Tolak Dinasti

SENIN, 04 DESEMBER 2023 | 23:45 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

PERDEBATAN mengenai politik dinasti selalu mewarnai di setiap tahapan pemilu. Begitu juga dalam Pilpres 2024, dinasti dijadikan umpan manja ke publik untuk menjatuhkan lawan tanding.

Kehadiran Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi pilpres adalah yang paling disorot. Ini karena pendamping Prabowo Subianto tersebut adalah anak sulung dari Presiden Joko Widodo.

Politik dinasti memang seksi untuk dibicarakan. Seolah, Indonesia akan kembali ke zaman kerajaan yang hanya dikuasai oleh sekelompok keluarga. Sayangnya, isu ini tidak serius diurus. Partai sebagai pemain utama demokrasi di negeri ini juga tidak benar-benar ingin dinasti hilang.

Faktanya, tidak sedikit partai yang turut “mendorong” agar sebuah keluarga menguasai daerah tertentu. Tidak sulit mencari contoh bagaimana seorang bupati menurunkan tampuk pimpinan kepada anak, istri, juga adiknya. Ada juga yang menyebar anggota keluarga ke berbagai partai dan berhasil memegang kuasa sebagai anggota parlemen, pimpinan partai, dan bupati di daerah.

Tidak hanya di daerah. Di dalam partai politik juga tampak ketua umum partai ramai-ramai mempersiapkan anak-anaknya untuk menjadi penerus. Caranya, menaruh anak-anak tersebut ke posisi strategis, sehingga nanti bisa dianggap layak untuk memimpin partai.

Ada juga partai yang secara khusus menjadi kendaraan keluarga untuk bisa tampil sebagai anggota DPR RI. Mulai dari ayah, ibu, hingga anak tampil di nomor satu sebagai caleg dari partai yang didirikan.

Sulit memang menilai mana yang benar-benar anti-dinasti. Yang pasti, di saat isu dinasti menyerang orang yang didukung, maka jawabannya semua sama. Tidak ada dinasti di negeri demokrasi.

Maka dari itu, semua harus fair. Setiap anggota keluarga yang ikut kompetisi demokrasi tidak boleh dianggap sebagai politik dinasti. Sebab, keterpilihan mereka bergantung pada rakyat. Sementara kehadiran mereka sebagai peserta ditentukan oleh partai.

Apakah seorang bupati bisa dengan mudah mengajukan anaknya sebagai penerus? Tentu tidak. Dalam prosesnya, sang anak harus melalui rekomendasi partai. Setelah partai setuju, tentu dengan iming-iming kemenangan karena bisa meraup suara dari orang tua, maka bola panas tersebut akan digelindingkan ke rakyat. Apakah rakyat akan memilih anak tersebut, atau idealis dan memilih calon lain.

Singkatnya, politik dinasti memang seksi untuk menjatuhkan lawan. Tapi semua harus berkaca, apakah partai tempatnya bernaung sekarang benar-benar anti-dinasti? Tanpa konsistensi, isu dinasti sebenarnya hanya komoditi permainan di alam demokrasi.

Kehadiran Gibran pada Pilpres 2024 mungkin juga bagian dari kritik Presiden Joko Widodo kepada partai-partai. Jokowi, yang kini tertuduh melakukan politik dinasti, sebenarnya ingin menampar partai-partai yang tidak bisa melepaskan dari dinasti. Baik di daerah maupun di tubuh partai itu sendiri.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sidang Komika Aulia Rakhman Dilarang Diliput, Begini Penjelasan Jubir PN Tanjungkarang

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:54

Safaruddin Akui Belum Dapat Perintah Prabowo untuk Jadi Cawagub Aceh

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:35

Hari Ini MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:15

Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya Bagian Sindikat Narkoba di Jakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:59

2 Anggota DPRD Mangkir dari Pemeriksaan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:42

Malang Diguncang Gempa M 5,3, Tak Berpotensi Tsunami

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:22

Pencemaran Sungai Singgersing Diduga Akibat Pembukaan Lahan Sawit

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:57

Ombudsman Ajak Warga Jabar Kenali Latar Belakang Cagub

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:31

Punya Kesamaan Visi Misi, Alasan Bobby Nasution Gabung Gerindra

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:58

Polemik Maskot Pilkada, KPU Bandar Lampung Minta Maaf

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:29

Selengkapnya