Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Tolak Saran AS, Turki Akan Tetap Jalin Hubungan dengan Hamas

SENIN, 04 DESEMBER 2023 | 15:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Saran Amerika Serikat (AS) untuk memutus hubungan sejarah dengan Hamas, mendapat penolakan keras dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Meksipun tidak ada tanda-tanda Turki menyokong Hamas, tetapi Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson mendesak agar Erdogan membatasi hubungan dengan kelompok militer asal Palestina itu.

Erdogan menolak tegas saran dari Nelson. Dia menekankan bahwa Turki tidak memandang Hamas sebagai organisasi teroris, melainkan merupakan bagian dari partai politik di Palestina yang mengikuti pemilihan umum.

"Pertama-tama, Hamas adalah realitas Palestina, mereka adalah partai politik di sana dan mereka mengikuti pemilu sebagai partai politik dan menang,” tegasnya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Defense Post pada Senin (4/12).

Dia juga menyebut keputusan Turki untuk tetap menjalin hubungan dengan Hamas didsarkan pada kepentingan dan harapan rakyat mereka.

"Saya yakin lawan bicara kami menghargai langkah kebijakan luar negeri Turki yang konsisten dan seimbang dalam krisis dan konflik kemanusiaan," kata Erdogan.

Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling vokal di dunia Muslim terhadap taktik militer Israel di Gaza.

Dia memanggil kembali utusan Ankara untuk Tel Aviv dan menuntut agar para komandan dan pemimpin politik Israel diadili atas “kejahatan perang” di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

Erdogan sekarang menyebut Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan membahas prospek pemimpin Israel tersebut diadili di Den Haag.

“Harapan kami adalah para pelaku genosida, para penjagal Gaza yang tertangkap basah terutama Netanyahu akan menerima hukuman yang adil,” kata Erdogan.

Israel pada Jumat (1/12) kembali melancarkan serangan udara setelah kedua pihak gagal memperpanjang gencatan senjata selama enam hari.

Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel Selatan pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 warga Israel.

Israel kemudian melakukan serangan balasan dan menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, korban perang di sana mencapai lebih dari 15 ribu orang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya