Berita

Representative Image/Net

Bisnis

Perangi Pencucian Uang, BI Gandeng Bank Sentral UAE

SENIN, 04 DESEMBER 2023 | 12:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Uni Emirat Arab (CBUAE) memperluas kerja sama dalam berbagai sektor antar kedua bank sentral, termasuk dalam memerangi pencucian uang.

Perluasan kerja sama itu melibatkan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur CBUAE, Khaled Mohamed Balama, yang menandatangani Nota Kesepahaman pada (29/11).

Nota Kesepahaman yang dirumuskan untuk memperkuat kerja sama di berbagai area kebanksentralan melibatkan aspek moneter, makroprudensial, stabilitas keuangan, sistem pembayaran, dan inovasi keuangan digital.


Tidak hanya itu, kolaborasi juga mencakup sektor ekonomi dan keuangan Islam sebagai bagian integral dari perluasan kerja sama yang lebih terstruktur.

Selain itu, salah satu poin utama yang ditekankan dalam Nota Kesepahaman ini yaitu komitmen kedua bank sentral dalam memerangi tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme sesuai dengan rekomendasi Financial Action Task Force (FATF).

Implementasi kerja sama ini akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, pertukaran informasi, kerja sama teknis, dan pengembangan kapasitas kedua negara.

Perry menyatakan bahwa Nota Kesepahaman ini merupakan tonggak penting dalam mempererat hubungan BI dan CBUAE, sekaligus mencerminkan peran proaktif mereka dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme sesuai dengan standar internasional.

"Perluasan kerja sama menegaskan kemitraan kedua bank sentral yang semakin solid. Nota Kesepahaman ini juga membuktikan kontribusi kedua bank sentral dalam memerangi kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta memenuhi rekomendasi FATF," kata Perry dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (4/12).

Perry juga menyatakan keyakinannya bahwa hubungan yang baik antara kedua bank sentral akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian kedua negara.

Perjanjian ini telah memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, terutama setelah pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pada awal Desember kemarin, yang terjadi di sela-sela gelaran COP 28 di Dubai, UEA.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya