Universitas Ibnu Chaldun Jakarta menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana tahun akademik 2022 -2023 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur/Ist
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta kembali menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana tahun akademik 2022 -2023 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Sebanyak 303 wisudawan/wisudawati resmi dilantik. Mereka terdiri dari 279 sarjana dari Fakultas Komunikasi, Ilmu Hukum, Ilmu sosial dan Politik, Ekonomi, Agama Islam, dan Pertanian, serta 24 siswa program pascasarjana Magister Ilmu Hukum.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Dalam orasi ilmiahnya, Bamsoet menyoroti masih tingginya angka disparitas masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi.
“Pada kelompok masyarakat dengan tingkat pengeluaran rendah akses ke perguruan tinggi hanya 17,5 persen, sedangkan pada kelompok masyarakat tingkat pengeluaran tinggi, akses ke perguruan tinggi hanya mencapai 52,65 persen,” kata Bamsoet dikutip Jumat (1/12).
Selain akses internet yang masih belum memadai, keterbatasan kuota perguruan tinggi yang tidak sebanding dengan lulusan SMA juga menjadi permasalahn tersendiri. Lulusan SMA setiap tahun mencapai 3,7 juta pelajar. Dari angka itu hanya sekitar 1,8 juta yang bisa melanjutkan kuliah.
“Selain itu masih redahnya tingkat kelulusan perguruan tinggi yang hanya mencapai 19 persen. Ini menjadikan tingkat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia belum beranjak dari posisi 67 dunia,” kata Bamsoet.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Rahmah Marsinah mengungkapkan, pada 2023 Universitas Ibnu Chaldun memperoleh pencapaian yang membahagiakan. Di antaranya prestasi mahasiswa di bidang non akademik sebanyak 5 orang di tingkat nasional dan internasional, lolosnya pemantauan dan evaluasi peringkat akreditasi oleh BAN-PT bagi beberapa Program Studi.
“Pencapaian tersebut kita jadikan spirit untuk terus mengelola perguruan tinggi yang fokus kepada Tri Dharma. Inovasi dan karya ilmiah berkualitas yang dihilirisasi akan menjadi sumbangan perguruan tinggi kepada masyarakat sebagai bagian dari pengabdiannya,” kata Rahmah.
Sementara Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) Edy Haryanto mengingatkan kepada para wisudawan bahwa gelar akademik yang dikukuhkan dalam prosesi wisuda bukanlah akhir dan berhenti belajar.
“Namun sebaliknya, ilmu dan pengetahuan yang sudah anda dapatkan di Universitas Ibnu Chaldun ini akan dilanjutkan dalam membantu dan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dimasa mendatang,” kata Edy.