Berita

Focus Group Discussion (FGD) tentang Debat Capres-Cawapres 2024, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11)/RMOL

Politik

Serap Masukan Lewat FGD, KPU Tak Ingin Model Debat Capres-Cawapres Seperti Cerdas Cermat

RABU, 29 NOVEMBER 2023 | 12:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pelaksanaan debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024, diharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak seperti perlombaan kemampuan berpikir yang biasa diikuti pelajar.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, saat membuka  Focus Group Discussion (FGD) tentang Debat Capres-Cawapres 2024, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

Mulanya Hasyim menjelaskan soal aturan dalam UU 7/2017 tentang Pemilu, yang menentukan jumlah debat capres-cawapres digelar sebanyak 5 kali.


"Lima kali itu (meliputi) tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres," ujar Hasyim saat memberikan kata sambutan.

Anggota KPU RI dua periode itu memastikan, pelaksanaan debat tersebut juga harus melibatkan berbagai stakeholder masyarakat. Sehingga dalam FGD hari ini diharapkan KPU mendapat masukan terkait tema dan metode yang terbaik untuk diterapkan.

"Oleh karena itu mohon bantuan bapak/ibu untuk memberikan masukan kepada kami tentang metode yang pas, yang tepat," sambungnya berharap.

Sebab, ditegaskan Hasyim, debat capres-cawapres sering dianggap sebagai ajang perlombaan kecerdasan para kandidat pemilihan presiden (pilpres).

"Yang kemudian debatnya seringkali dikritik, (karena dianggap) debatnya kayak cerdas cermat, ya kira-kira begitu," tuturnya.

Maka dari itu, Hasyim meyakini FGD yang diselenggarakan hari ini bisa menghadirkan metode debat capres-cawapres yang tidak seperti anggapan di masyarakat selama ini, yakni seperti lomba cerdas cermat.

"Supaya kemudian debatnya makin hidup baiknya bagaimana? Kami membayangkan selama lima kali itu pasangan capres-cawapres hadir semua, hanya saja proporsi untuk bicaranya tiga kali untuk debat capres itu kesempatan capres untuk bicara, mungkin proporsinya lebih banyak ketimbang cawapres," paparnya.

"Untuk debat yang cawapres mungkin proporsi cawapres bicara lebih banyak ketimbang capres, itu yang berkaitan dengan metodenya," tandas Hasyim.

Dalam FGD tersebut hadir beberapa perwakilan kementerian/lembaga terkait, di antaranya dari Kemenko Polhukam, Kemenko PMK, Kemenko Perekonomian, Kemendagri, PPN/Bappenas, dan Kemnaker.

Selain itu, pihak di luar pemerintahan yang hadir adalah perwakilan beberapa media nasional, NGO seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Institute for Essential Services Reform (IESR), serta akademisi dari FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya