Berita

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di Hall B3-C3 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11)/RMOL

Suluh

Pasukan Ganjar-Mahfud Siap Seruduk

SENIN, 27 NOVEMBER 2023 | 23:20 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

KOBARAN api semangat tempur mulai digelorakan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kampanye Pilpres 2024 resmi dimulai besok (28/11). Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tampil langsung sebagai pemantik bara para relawan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di Hall B3-C3 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11).

Perlawanan terhadap Presiden Joko Widodo turut disindir Megawati, walau tidak secara tersurat. Mula-mula dia menyentil para watak penguasa yang mulai bergaya seperti rezim Orde Baru. Yaitu berlaku otoriter dengan menghalalkan segala cara tanpa mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.

“Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” kata Megawati dengan penuh semangat.


Megawati turut mencurahkan isi hatinya yang seperti tidak dianggap atau tidak dihormati, padahal masih diakui sebagai Presiden kelima RI. Atas dasar itu, Megawati mengeluarkan tantangan. Walau tidak jelas tantangan ini ditujukan pada siapa, tapi bunyi ucapannya itu mengarah tegas pada pemerintah.

“Maunya apa sih?' Mari kalau mau bersaing. Biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung. Kita aja lambangnya banteng, mana ada banteng itu keok?” tegas Megawati didampingi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

Pidato Arsjad Rasjid tidak kalah panas. Dalam uraiannya, dia mengatakan bahwa relawan Ganjar-Mahfud bukan sekadar bertarung melawan pasangan calon lain. Tapi lebih dari itu, pasukan Ganjar-Mahfud sedang berhadapan dengan kezaliman massif yang harus dilawan.

Kezaliman yang dimaksud adalah potensi kecurangan Pilpres 2024 yang sudah telanjang diperlihatkan.  

“Kelihatan sudah banyak kasus yang terjadi. Bahkan UU, konstitusi, konstitusi kita diutak-atik. Apakah kita harus diam? Apakah kita harus ragu? Tidak! Tidak! Diam bukan berarti takut. Kita harus tetap semangat, harus gigih dan jangan gentar! Berani?” begitu kobaran semangat dari Arsjad Rasjid.

Ganjar yang datang belakangan tidak mau ketinggalan. Layaknya kader banteng yang memiliki jiwa pemberani dan pantang takut dengan rintangan, Ganjar meminta relawan tidak lagi mengucap kata mundur. Bahkan jika ada pihak yang menghalangi, maka dia memerintahkan untuk ditabrak.

“Kalau dihalangi, kita tabrak!” tegas Ganjar.

Serangan Menyeluruh


Kobaran api semangat yang sudah dinyalakan Megawati, Arsjad, dan Ganjar terasa kurang maksimal jika partai-partai pendukung tidak memberi sikap yang tegas juga pada pemerintah.

Relawan sudah pasti bersemangat menaati perintah untuk melawan bahkan menyeruduk apa saja dalam Pilpres 2024 ini. Namun jika pengurus partai masih ragu-ragu, maka semangat yang berkobar akan sia-sia.

Keraguan partai harus segera dituntaskan. Caranya, tarik diri dari pemerintah. Keluarkan semua menteri dari kabinet, termasuk Mahfud MD. Dengan begitu, mereka tidak akan tersandera lagi jika berkampanye.

Tidak akan ada lagi kritik yang menjadi boomerang bagi tim. Misal, jika mengkritik penegakan hukum lemah, maka kritik itu justru melemahkan Ganjar-Mahfud karena Mahfud merupakan menteri yang mengkoordinasi penegakan hukum di negeri ini. Apalagi, Yasonna Laoly menjadi menteri teknis penegakan hukumnya.

Misal ingin mengkritik pemerintah karena penanganan suatu kasus tidak merakyat, maka PDIP sebagai bagian dari koalisi akan kena getahnya sendiri.

Jadi bagaimanapun, jika memang seruan bertarung tanpa keok, melawan kezaliman, dan menabrak penghalang sudah dikumandangkan, maka menjadi oposan adalah satu-satunya cara untuk menyatu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya