Berita

Sidang ke-4 Komisi Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang digelar Kementerian Pertanian di Jakarta/Ist

Nusantara

Diungkap Sekjen Kementan, Ini Peran Penting PVTPP dalam Mendongkrak Sektor Pertanian

JUMAT, 24 NOVEMBER 2023 | 17:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mendorong peningkatan produksi padi dan jagung sebagai basis komoditas strategis nasional. Di sini, peran perbenihan amat penting, lantaran sangat berpengaruh terhadap hasil produksi, selain faktor lain seperti pupuk, pengairan, dan budidaya.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, ketika membuka acara Sidang ke-4 Komisi Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Jakarta, Kamis (24/11).

Prihasto mengatakan, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) berperan vital dalam memeriksa keunggulan tanaman sebelum dilepas ke pasaran.


"Misalnya (kualitas) benih, punya pengaruh besar terhadap hasil panen petani," kata Prihasto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/11).

Prihasto juga menyoroti pentingnya penyesuaian regulasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep genetik dan lingkungan (GxE) menjadi dasar dalam merakit varietas unggul baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya teknik rekayasa genetika.

"Proses perlindungan varietas tanaman juga perlu mengadopsi teknologi identifikasi melalui pengujian DNA, yang dianggap lebih akurat dan konsisten daripada pengujian morfologi dan fisiologi," beber dia.

Terkait peningkatan produksi, Prihasto menekankan pentingnya konsolidasi untuk membuat sektor pertanian bergerak cepat dan bekerja maksimal. Program Kementan difokuskan pada komoditas beras dan jagung dengan tujuan mengurangi impor.

Data terbaru menunjukkan, potensi impor mencapai 5 juta ton pada 2024, dipicu oleh cekaman el Nino.

"Peningkatan produksi padi melalui pengembangan lahan rawa menjadi fokus utama, dengan harapan dapat memaksimalkan produksi pada akhir Desember 2023 guna menjamin ketersediaan pangan," jelas dia.

Kinerja Pusat PVTPP

Kepala PVTPP, Leli Nuryati melaporkan, kinerja Pusat PVTPP dalam layanan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang mencapai 190 persen dari target yang ditetapkan. Jumlah pemeriksaan substantif mencapai 61 varietas, yang diharapkan bertambah menjadi 95 varietas pada sidang kali ini.

"Ini angka tertinggi sejak 2004," kata Leli.

Dijelaskan Leli, Sidang Komisi PVT memiliki peran penting dalam mereview dan mengevaluasi varietas tanaman baru. Pun memastikan memenuhi unsur baru, unik, seragam, dan stabil (BUSS).

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, sektor swasta, dan masyarakat dianggap krusial untuk meningkatkan akses terhadap teknologi, membangun infrastruktur, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang pemuliaan tanaman.

"Dengan pendekatan holistik, diharapkan PVT dapat ditingkatkan secara menyeluruh, dan inovasi dalam pemuliaan tanaman dapat diintegrasikan dengan lebih baik," pungkasnya.

Adapun salah satu pembahasan menarik pada sidang kali ini adalah mengenai tanaman tebu dengan pengajuan 7 varietas oleh perorangan. Hal ini dianggap dapat memberikan kontribusi positif untuk mencapai swasembada gula.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya