Pasar saham di Asia dibuka stagnan pada Kamis (23/11), setelah Wall Street menguat pada Rabu (22/11), jelang libur Natal dan Thanksgiving di Amerika serikat.
Sementara, saham-saham terkait minyak bumi turun karena eksportir minyak utama menunda pertemuannya.
Sebagian besar saham terkait minyak seperti ExxonMobil dan Halliburton melemah setelah pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya diundur ke 30 November, sehingga menyebabkan harga minyak mentah lebih rendah.
Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 184,74 poin, atau sekitar 0,53 persen, menjadi 35.273,03.
Indeks S&P 500 meningkat 18,43 poin, atau sekitar 0,41 persen, menjadi 4.556,62. Indeks komposit Nasdaq menguat 65,88 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 14.265,86.
Pasar juga terdorong oleh berita tentang gencatan senjata selama empat hari dalam perang Gaza, di mana Hamas akan membebaskan sedikitnya 50 sandera menyusul serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.
Di antara masing-masing perusahaan, Saham Nvidia anjlok 2,5 persen dipicu perkiraan penurunan penjualan di Tiongkok. Di sisi lain, Nvidia melaporkan laba sebesar 9,2 miliar dolar AS. Pendapatannya melonjak menjadi 18,1 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 5,9 miliar dolar AS pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pasar akan tutup untuk liburan Thanksgiving pada hari Kamis dan akan menghentikan perdagangan lebih awal pada hari Jumat.