Dosen Prodi Digital Farming UICI, Rahmad Ramadhan saat mengisi acara webinar Implementasi SmartFarming dalam Agroindustri, pada Selasa, 21 November 2023/Repro
Penerapan teknologi smart farming dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang lebih baik di dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Dosen Prodi Digital Farming UICI, Rahmad Ramadhan, dalam acara webinar Implementasi SmartFarming dalam Agroindustri, pada Selasa (21/11).
"Smart Farming merupakan konsep pertanian yang menggunakan teknologi digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan pertanian," jelas Rahmad.
Menurut Rahmad, dengan adanya teknologi smart farming dapat lebih memudahkan para petani dalam melakukan pekerjaannya, karena dapat mengefisiensikan waktu, dan meningkatkan kualitas hasil panen mereka.
"Teknologi digitalisasi ini meliputi penggunaan AI, big data dan lainnya, agar segala pekerjaan dapat digunakan hanya menggunakan satu jari saja melalui alat elektronik tanpa batas jarak dan waktu," sambungnya.
Lebih lanjut, Rahmad menyoroti pentingnya memodernisasi alat pertanian tersebut guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, di tengah meningkatnya populasi dunia.
"Karena populasi terus meningkat, kita harus ada terobosan teknologi dalam penyediaan bahan pangan untuk mengatasi krisis pangan," jelas Rahmad.
Menurutnya, ketidakpastian situasi global saat ini, seperti konflik antar negara, perubahan iklim, akan menciptakan tantangan bagi ketahanan pangan dunia.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut Rahmad mendorong generasi baru untuk menerapkan pertanian pintar di dalam negeri agar Indonesia tidak mengalami kekurangan pangan.