Berita

Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo/Net

Politik

Keterpilihan Ganjar-Mahfud Stagnan Gegara Sikap ‘Plin Plan’ PDIP

RABU, 22 NOVEMBER 2023 | 12:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Stagnannya tingkat keterpilihan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, disinyalir karena sikap PDI Perjuangan tidak tegas kepada Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, elektabilitas Ganjar-Mahfud yang tak kunjung melampaui pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena PDIP tak tegas memberikan sanksi kepada Jokowi dan putra sulungnya itu.

"Lihat saja kasus Pemecatan Gibran dan Bobby tak jelas. Soal status menteri PDIP juga apakah benar-benar loyal kepada Jokowi atau terpaksa bertahan," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/11).


Belum lagi, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu juga menilai sikap elite-elite PDIP terhadap Jokowi dan Gibran terkesan plin plan, karena antara satu kader dengan yang lainnya punya pandangan yang berbeda.

"Di satu sisi, elite teratas PDIP memilih berkomentar menjadi negarawan, sejuk, berusaha memaafkan perilaku Jokowi dan Gibran meski tak melupakan, seperti Puan Maharani," urai Efriza.

"Tapi di sisi yang lain, elite papan tengahnya, malah bersikap menyerang figur Jokowi dan Gibran, namun secara bersamaan kemudian berusaha diralatnya," sambungnya.

Namun, Efriza menganggap keterpilihan Ganjar-Mahfud yang tidak membaik, malah berpotensi disusul pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang terbilang naik karena sudah di atas 20 persenan.

Dia meyakini, hal tersebut ditopang sikap Ganjar dan Mahfud yang terus mengkritik Jokowi dan juga Gibran, yang dia duga telah memanfaatkan instrumen kekuasaan sebagai upaya pencalonan hingga pemenangan Pilpres 2024.

"Perilaku yang tak disukai publik berikutnya adalah sikap Ganjar. Yang hanya asyik menyerang Jokowi dan Gibran, sedangkan ia lupa menawarkan gagasan, program kerjanya," tuturnya.

"Ganjar malah asyik sebagai analisis dalam peristiwa politik ketatanegaraan, bukan sebagai capres," pungkas Efriza.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya