Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Anggaran 2024 Tidak Tepat Sasaran, Serikat Pekerja Italia Ancam Mogok Kerja 24 Jam

RABU, 15 NOVEMBER 2023 | 13:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana aksi mogok kerja besar-besaran di Italia telah menimbulkan perselisihan sengit antara pemerintah dan para pemimpin serikat pekerja.

Dua serikat pekerja terbesar di Italia, CGIL dan UIL, menyerukan pemogokan di banyak sektor, termasuk angkutan umum, dan durasinya berkisar antara delapan hingga 24 jam pada Jumat (17/11), mengabaikan seruan pengawas pemogokan Italia untuk membatasinya hanya pada sebagian hari saja untuk menghindari gangguan besar.

Menteri Transportasi Matteo Salvini, yang telah berkali-kali berselisih dengan serikat pekerja mengenai lamanya aksi mogok, mengatakan bahwa ia siap untuk membatasi lamanya aksi mogok, dan mengkritik serikat pekerja karena “menyandera negara” sepanjang hari.

Komentar Salvini muncul setelah partainya, Liga, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa mereka tidak akan membiarkan warga diblokir dan dirusak karena keinginan beberapa anggota serikat pekerja yang ingin menikmati akhir pekan yang panjang.

Protes serikat pekerja dilakukan untuk mengkritik anggaran Roma tahun 2024, dengan mengatakan bahwa anggaran tersebut gagal mengatasi tantangan utama negara tersebut dan tidak merencanakan investasi yang cukup di sektor-sektor penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

“Kami mengonfirmasi serangan tersebut,” kata Sekretaris Jenderal CGIL Maurizio Landini pada hari Selasa, seperti dikutip dari AFP, Rabu (15/11).

“Kami akan merasa tidak enak jika menteri berpikir untuk melakukan pemaksaan. Saya akan mencerminkan kemauan politik untuk meragukan hak mogok untuk membela hak seseorang," katanya.

Serikat pekerja mengatakan mereka telah meminta pekerja transportasi udara untuk tidak mogok dan membatasi durasi penghentian petugas pemadam kebakaran menjadi empat jam sebagai tanda tanggung jawab.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya