Berita

Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Novermal/Ist

Politik

Katrol Harga Sawit, Sembilan Anggota DPRD Pessel Usul Pembentukan Perda

JUMAT, 10 NOVEMBER 2023 | 15:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sembilan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat mengusulkan pembentukan peraturan daerah (Perda) untuk mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kebun rakyat atau kebun swadaya yang selama ini masih rendah.

Selain kelapa sawit, Perda inisiatif tersebut nantinya akan mengatur tata kelola dan tata niaga karet dan gambir sebagai komoditi perkebunan unggulan di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Surat usulannya sudah dimasukkan ke Sekretariat DPRD. Kami berharap usulan ini jadi salah satu prioritas pada Propemperda tahun anggaran 2024," kata anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Novermal, Jumat (10/11).


Menurut Novermal, usulan Perda inisiatif ini sangat penting karena Kabupaten Pessel belum punya Perda yang mengatur tata kelola dan tata niaga TBS kelapa sawit dan komoditas perkebunan unggulan lainnya, seperti karet dan gambir.

"Ini harus kita atur supaya harga di tingkat pekebun bisa lebih baik. Di Pessel ada 41 ribu hektare kebun kelapa sawit milik rakyat yang harus dilindungi," tegasnya lagi.

Dijelaskan Novermal, sampai kini harga TBS kelapa sawit kebun swadaya di Kabupaten Pesisir Selatan selalu jauh di bawah harga daerah Sijunjung, Dharmasraya, Agam, dan Pasaman Barat.

"Selisih harganya mencapai Rp400,- per kg, dan potongan timbangan di pabrik juga sangat tinggi. Bahkan, dua pabrik milik Incasi Raya Grup malah membeli dengan harga jauh di bawah harga pabrik lain," tambahnya.

Novermal melanjutkan, harga TBS kelapa sawit kebun plasma dan kebun mitra pabrik sudah ditetapkan oleh tim bentukan Gubernur. Maka, harga TBS kelapa sawit kebun swadaya harus ditetapkan pula oleh tim bentukan Bupati.

"Ke depan, kita tidak ingin lagi mendengar Pemda berkilah itu bukan kewenangannya. Untuk itu, harus ada Perda yang mengaturnya," tegasnya lagi.

Ditegaskan Novermal, salah satu komponen utama dalam penetapan harga TBS kelapa sawit, adalah rendemen atau kandungan minyaknya. Untuk itu, Pemda diminta segera melakukan cek rendemen TBS kelapa sawit kebun swadaya, mulai dari hamparan Sutera sampai Lunang Silaut.

"Karena, selama ini pabrik selalu berkilah rendemennya rendah, tapi tidak pernah dicek oleh tim independen," tambahnya.

Selain untuk meningkatkan harga, Perda ini juga diharapkan bisa mencegah terjadinya persaingan usaha tidak sehat, meningkatkan kualitas komoditi, menertibkan administrasi usaha dan pedagang, meningkatkan posisi tawar pekebun, serta mengawasi tata kelola komoditi.

Sembilan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan yang mengusulkan Perda inisiatif ini adalah, Novermal dan Ermizen dari PAN, Feby Rifli, Yusman, dan Jamalus dari PKS, Ikal Jonedi, dari Demokrat, Ermawati dari Golkar, Armadi dan Julianavia dari PPP.

"Insyaallah, usulan ini akan disetujui oleh semua anggota DPRD untuk dibahas menjadi Perda, karena ini untuk melindungi harga 41 ribu hektare kebun kelapa sawit milik rakyat," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya