Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

15 Ribu Ilmuwan Dunia Sepakat Bumi Tengah Menuju Bencana Besar

RABU, 01 NOVEMBER 2023 | 18:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dampak buruk dari perubahan iklim global yang terjadi saat ini makin terlihat dan terasa. Bahkan sejumlah ilmuwan dunia memperingatkan bahwa Bumi berpotensi mengalami bencana global yang sangat besar pada akhir abad nanti.  

Pernyataan para ilmuwan ini dituliskan dalam sebuah makalah yang baru diterbitkan dalam jurnal BioScience. Makalah ini ditandatangani bersama oleh lebih dari 15 ribu ilmuwan di 161 negara.

Belasan ribu ilmuwan tersebut memperingatkan bahwa kehidupan di Bumi sedang terancam, dan terus bergerak cepat menuju "kiamat".

"Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi iklim ekstrem karena meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer," tulis para ilmuwan dalam makalah tersebut, dikutip dari Futurism, Rabu (1/11).

Peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi, Christopher Wolf, menyebut dunia sedang menuju potensi keruntuhan sistem alam dan sosial-ekonomi dan dunia akibat kekurangan sumber daya alam, makanan, dan air bersih.

Sementara itu, Profesor kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple, yang juga salah satu penulis penelitian ini menambahkan, tahun ini telah membawa pola yang sangat mengkhawatirkan. Terlebih manusia nyaris tak berbuat apapun untuk memperbaiki keadaan.

Seperti banyak ilmuwan, 12 penulis studi dan ribuan penandatangan studi tersebut tidak hanya menunjuk pada industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Tetapi juga perwakilan pemerintah yang mensubsidi mereka sebagai salah satu akar penyebab efek bola salju iklim ini.

Menurut makalah tersebut, antara 2021 dan 2022, subsidi bahan bakar fosil meningkat dua kali lipat. Dari 531 miliar dolar AS menjadi lebih dari 1 triliun dolar AS. Jumlah tersebut hanya terjadi di Amerika Serikat, belum termasuk negara-negara lain.

"Kita harus mengubah perspektif mengenai darurat iklim, dari sekadar isu lingkungan hidup yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial," tulis para penulis makalah tersebut.

Untuk itu, beralih dari bahan bakar fosil, serta memerangi konsumsi berlebihan oleh orang-orang kaya adalah hal yang harus dilakukan dengan segera.

Dua hal itu perlu dilakukan untuk mencegah bencana lebih lanjut, sebelum abad ke-21 berakhir pada 2100 mendatang atau 77 tahun lagi.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

KPK Panggil Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta soal LHKPN Janggal

Senin, 20 Mei 2024 | 10:04

Program Pelestarian Lingkungan di Raja Ampat Dilanjutkan

Senin, 20 Mei 2024 | 09:58

MK Makin Tak Dipercaya Jika PPP Lolos Senayan Tanpa PSU

Senin, 20 Mei 2024 | 09:51

Arahan Jokowi, Permendag 8/2024 Permudah Perdagangan

Senin, 20 Mei 2024 | 09:49

Buka WWF ke-10, Jokowi Ajak Rumuskan Pengelolaan Air Inklusif

Senin, 20 Mei 2024 | 09:43

Pecalang Ikut Kawal World Water Forum

Senin, 20 Mei 2024 | 09:43

Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

Senin, 20 Mei 2024 | 09:37

Hujan Diperkirakan Basahi Jakarta Siang Ini

Senin, 20 Mei 2024 | 09:28

Rektor Paramadina Gelar Doa Bersama untuk Salim Said

Senin, 20 Mei 2024 | 09:20

PLN: Puluhan Charging Station Telah Disiapkan untuk Dukung World Water Forum Bali

Senin, 20 Mei 2024 | 09:05

Selengkapnya