Ilustrasi/Net

Bisnis

Anak Muda Indonesia Habiskan Rp 30 Triliun untuk Main Game Online

SENIN, 30 OKTOBER 2023 | 14:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

rmol.id Anak muda Indonesia dikabarkan telah menghabiskan uang hingga 2 miliar dolar (Rp 30 triliun) untuk bermain game online buatan asing pada 2021.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu.

Menurut Odo, dana sebesar 99,5 persen itu telah kabur ke luar negeri karena game online buatan asing, seperti Free Fire, Mobile Legend, dan lain sebagainya.

“Pengeluaran orang Indonesia untuk game 99,5 persen itu ke luar dari Indonesia,” kata Odo, saat berbicara di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/10).

Dikatakan Odo, pemerintah menyayangkan tindakan tersebut. Untuk itu, saat ini pihaknya disebut tengah menggencarkan pengembangan industri game di dalam negeri, agar setidaknya 70 persen dana tersebut bisa masuk ke Indonesia.

“Yang kita inginkan sekarang dibalik, 70 persen bisa masuk ke Indonesia, khususnya game lokal (buatan dalam negeri) pada 2024-2025,” jelas Odo.

Dalam menggenjot ekosistem game, saat ini pemerintah juga dikabarkan sedang merancang peraturan presiden (Perpres) tentang game, yang akan mengatur sejumlah hal dalam waktu dekat ini.

Perpres tersebut, yang dirancang selama dua tahun akan mengatur tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, perangkat keras dan lunak, termasuk aktivitas kompetisi di kawasan lokal dan regional.

“Perpres keluar, harapannya November ini, pembahasan sudah 2 tahun dan sekarang tinggal nunggu tanda tangan Pak Presiden,” tambahnya.

Sejak tahun 2022 lalu, pemerintah telah melatih 3.000 talenta lokal untuk mengembangkan game, di mana tahun 2024 nanti diharapkan sudah ada 9.000 talenta lokal yang berkemampuan menciptakan game.

“Dari 9.000, siapa tahu yang membuat game ada 100, tapi 100 pun hanya 2 yang betul-betul bagus dan itu sudah cukup,” pungkasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, itu meyakini bahwa dam dua tahun ke depan 70 persen uang yang dikeluarkan masyarakat Indonesia saat ini bisa kembali ke Tanah Air. rmol.id

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya