Buku biografi Mbah Hisyam berjudul "KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan"/Ist
Pondok Pesantren Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah di Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah akan menggelar Haul ke-35 Al Maghfurlah Al Syaikh KH. Muhammad Hisyam Abdul Karim atau Mbah Hisyam.
Peringatan wafatnya kakek dari istri bacapres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti itu akan digelar di halaman pesantren pada Senin (30/10).
Dalam acara ini juga akan diluncurkan buku biografi Mbah Hisyam yang diinisiasi oleh Seno Kusumoarjo. Buku setebal 282 halaman ini berjudul "KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan" dan disusun oleh Tim Penulis Jaringan Nasional Keumatan (JNK).
Mbah Hisyam merupakan pendiri Pondok Pesantren Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah. Namun sewafatnya, pondok dipimpin oleh sang putra, KH Achmad Musta'idz Billah, yang merupakan paman Atikoh.
Dalam catatan sejarah, Mbah Hisyam menjadi sosok yang istimewa karena memiliki andil besar untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Mbah Hisyam mendirikan pesantren untuk pengkaderan para pejuang. Selain mengaji, para santri diajarkan semangat bela negara dan cinta tanah air. Mereka diajari baris berbaris, P3K, huruf-huruf morse, dan juga olah seni kanuragan.
Ia juga memperhatikan akhlak dan pendidikan anak-cucunya dengan metode-metode yang hingga saat ini dipertahankan oleh keluarga.
Menurut Ketua Umum JNK yang juga salah satu penyusun buku biografi Mbah Hisyam, sang tokoh telah banyak memberikan keteladanan pada masyarakat. Untuk itu masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, perlu membaca buku tersebut.