Berita

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

PDIP Legalkan Politik Dua Kaki di Pilpres 2014, tapi Keteteran Saat Dilakukan Jokowi

SABTU, 28 OKTOBER 2023 | 15:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sikap PDI Perjuangan melegalkan politik dua kaki Partai Golkar di helatan pemilihan presiden (Pilpres) 2014, justru membuat mereka keteteran, ketika Joko Widodo yang menerapkannya di Pilpres 2024.

Begitu dikatakan Direktur Sentral Politika, Subiran Paridamos. Dia mengamati, arah politik Jokowi menghadapi Pilpres 2024 memiliki kemiripan dengan Golkar, yang saat itu tak menyoal Jusuf Kalla (JK) dimajukan sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Jokowi yang diusung PDIP pada Pilpres 2014.

"Posisi JK juga pada saat itu masih kader dan anggota aktif partai Golkar yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (28/10).


"Posisinya sama seperti putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang notabene kader PDIP tapi dimajukan bersama Prabowo Subianto di Pilpres 2024," imbuhnya.

Menurutnya, Jokowi sebagai presiden sekaligus seorang ayah telah menyatakan secara tersirat dukungannya kepada Gibran, mengikuti Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo. Tapi dia menduga, PDIP tidak bisa menjatuhkan sanksi merespon manuver itu karena berpotensi menurunkan elektabilitas partai.

"Jika PDIP berani memecat Gibran dan Jokowi, maka tentu Jokowi effect akan sangat merugikan elektoral PDIP. Sebab massa loyalis Jokowi baik dari relawan, atau partai, masih cukup kuat," tuturnya.

Dampak elektoral yang bakal menimpa PDIP tersebut, Subiran meyakini akan terjadi apabila wacana pengkhianatan Jokowi juga terus dikemukakan ke hadapan publik.

"Tentu, itu juga akan berefek pada elektoral PDIP. Sebab walau bagaimanapun Jokowi ini masih memiliki loyalis," demikian magister ilmu komunikasi politik itu menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya