Berita

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Jokowi Minta Tiga Periode, Hasto: Ada Menteri yang Katakan Berdasar Big Data

JUMAT, 27 OKTOBER 2023 | 17:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kabar adanya rumor Presiden Joko Widodo meminta perpanjangan masa jabatan bukanlah isapan jempol semata.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa ada seorang menteri yang mengatakan permintaan perpanjangan masa jabatan presiden muncul dari "Pak Lurah".

Hasto menceritakan awal mula munculnya cerita perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.


"Jadi saya sendiri mengalami itu, jadi ketika saya sedang nyekar di makam Bung Karno, di Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan Big Data nya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau tiga periode," kata Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Mendapati adanya isu perpanjangan masa jabatan presiden itu, lantas Hasto mengonfirmasi kebenaran isu tersebut dari salah seorang menteri di kabinet Indonesia Maju.

Namun, Hasto tidak mengungkapkan siapa menteri tersebut.

Lantas, didapati bahwa keinginan perpanjangan masa jabatan presiden itu muncul dari sosok Pak Lurah yang disebut-sebut akronim dari Presiden Joko Widodo.

"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan sebagai permintaan Pak Lurah, kami mendengar itu," tegasnya.

Mendengar adanya kabar tersebut, PDIP menolak gagasan perpanjangan masa jabatan presiden, lantaran Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Maka kemudian karena PDIP ini juga lahir dengan suatu semangat untuk membangun demokrasi yang sehat, yang taat pada konstitusi, maka PDIP bersama rakyat indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi, itu sikap yang diambil oleh PDIP," jelasnya.

Pihaknya berani bertanggung jawab atas pernyataan bahwa perpanjangan masa jabatan presiden itu muncul dari Pak Lurah.

"Jadi berbagai upaya yang dilakukan berbagai ketum, saat itu yang saya dapat informasinya, ini bisa di-crosscheck, saya pertanggung jawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan YME, dan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada, melalui pihak-pihak lain yang kemudian juga disuarakan ke PDIP," jelasnya lagi.

"Tetapi sikap kami adalah konsisten di dalam menempatkan konstitusi sebagai rule of the game yang sangat fundamental yang harus kita ikuti," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya