Berita

Menteri Kehakiman Belgia, Vincent van Quickenborne/Net

Dunia

Banjir Kritik, Menteri Kehakiman Belgia Akhirnya Mengundurkan Diri

SABTU, 21 OKTOBER 2023 | 22:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah menerima banyak kritikan dari publik, Menteri Kehakiman Belgia, Vincent van Quickenborne mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (20/10).

Menteri Kehakiman itu menerima kritikan keras karena dianggap gagal dalam menangani kasus seorang pria bersenjata asal Tunisia, yang menyatakan kesetiaannya pada ISIS dan melakukan penembakan yang menewaskan dua penggemar sepak bola Swedia di Brussels pekan ini.

Mengutip Arab Weekly, Sabtu (21/10), penyelidikan mengungkapkan bahwa pada 2022 lalu, otoritas kehakiman Belgia pernah menolak untuk mengesktradisi pria berusia 45 tahun itu, meski pemerintah Tunisia telah meminta untuk mengeluarkan pria itu dari Belgia.


“Ini adalah kesalahan yang tidak dapat dimaafkan dan mempunyai dampak yang dramatis. Saya ingin mengambil tanggung jawab politik penuh atas hal ini,” kata Van Quickenborne kepada wartawan, saat mengumumkan pengunduran dirinya.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Abdesalem Al Guilani mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sebelum penembakan, dia telah gagal mencari suaka di Belgia pada 2019 dan tinggal di negara tersebut secara ilegal. Polisi Belgia juga telah mengidentifikasi keterlibatannya dalam penyelundupan orang ke Inggris.

Penembakan yang diduga sengaja ditargetkan ke penggemar Stockholm selama pertandingan kualifikasi kejuaraan Eropa antara Belgia dan Swedia itu telah membuat pertandingan tersebut dibatalkan pada Senin, dengan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, menyebut penembakan tersebut sebagai serangan teroris brutal.

Saat ini, jaksa penuntut Belgia memprediksi bahwa motif pria bersenjata itu nampaknya terkait dengan pembakaran Al Quran di Swedia daripada isu-isu terkait konflik Israel-Hamas.

Pada Agustus, Swedia meningkatkan tingkat kewaspadaan terorisme setelah pembakaran Al Quran oleh tokoh politiknya yang memicu kemarahan dalam komunitas Muslim dan menghasilkan ancaman dari kelompok jihad.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya