Berita

Diskusi bertema "Mengelola Konflik di Media Sosial Pada Pemilu 2024: Agama, Budaya dan Masa Depan Indonesia" di Surabaya/RMOLJatim

Nusantara

Soal Polemik Politik Identitas, Cendekiawan NU: Ini PR Kita Bersama

SABTU, 21 OKTOBER 2023 | 06:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Jelang Pemilu 2024, isu tentang politik identitas ramai dibicarakan. Tak jarang isu ini digunakan untuk menyudutkan calon presiden tertentu.

Untuk itu, Perhimpunan Masyarakat Pesantren Indonesia (PMPI) menggelar diskusi dengan tema "Mengelola Konflik di Media Sosial Pada Pemilu 2024: Agama, Budaya dan Masa Depan Indonesia", di Surabaya, Jumat (20/10).

Dalam acara ini hadir sekaligus empat narasumber utama. Yakni, cendekiawan NU, Muladi Mughni; aktivis muda NU, Holili; akademisi Uinsa, A. Khubby Ali Rohmad; dan sejarawan Unesa, Bayuaji.


Dalam paparannya Muladi Mughni menyampaikan isu soal politik identitas ini jadi pekerjaan rumah bersama.

"Kalau seandainya betul politik identitas atau Islam politik memimpin apakah tidak menjadi ancaman? Saya pikir ini jadi PR kita semua. Kalau kita yakin bahwa Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin saya pikir ini bukan saatnya kita mengadu jargon," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (20/10).

"Apakah kita bisa meniru tentang bagaimana pendahulu kita untuk bisa mengimplementasikan ajaran universal Islam dengan konteks sosial, politik, budaya dan kehidupan ekonomi sehari-hari," sambungnya.

Dia melanjutkan, sebelum terbentuk NKRI ada contoh tradisi heroik Surabaya sebagai kota santri.

"Itu resolusi jihad satu contoh kecil bahwa ada ajaran Islam itu tidak pernah bertentangan dengan nasionalisme, bahkan mendorong untuk membebaskan dari pada  kolonialisme," tegasnya.

Mughni menuturkan, ini adalah inspirasi kebangkitan melalui nilai spirit agama. Tetapi untuk konteks kebangkitan nasional ini yang harus selalu digelorakan.

"Ini jadi suatu bukti bahwa sebetulnya kekhawatiran kalau kita mengangkat spirit nilai Islam itu tak harus dimaknai bahwa kita antinasionalisme. Saya pikir sahabat ngerti istilah hubbul wathan minal iman," cetusnya.

Inilah yang menurut Mugni sering dilupakan.

"Saya pikir kita tak membicarakan seorang agama tak bisa tampil nasionalis atau sebaliknya. Orang yang memiliki jiwa nasionalisme diragukan keagamaannya saya pikir itu narasi kita terjebak pada media sosial era masa lalu," jelasnya.

Dia menambahkan, jika kita yakin pada posisi benar yang sering jadi masalah adalah bagaimana kita  merendahkan orang lain, yang tidak satu identitas. Pada aspek inilah masyarakat harus mendirikan toleransi yang dibimbing oleh moralitas budaya ataupun etik sumber dari agama.

Sementara itu Holili menyatakan politik identitas hanya dikenal secara simbolik.

"Kalau kita melihat dalam perspektif ilmu sosiologi maka tentu politik identitas dibagi menjadi dua bagian relasi dengan kategori," ujarnya.

Menurut dia, jika ingin melihat politik identitas secara substantif maka di Indonesia dibagi menjadi dua bagian. Yakni, agamis dan nasionalis.

"Sehingga ada partai yang mengusung sebagai partai nasionalis ada mengusung partai agamis atau religius. Hal yang bersifat karakteristik yang seperti ini maka tentu adik-adik bisa melihat di mana partai agamis itu sendiri dan di mana yang mengusung partai nasionalis itu sendiri," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya