Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kian Memburuk, Banyak Industri yang Terdampak Perubahan Iklim

JUMAT, 20 OKTOBER 2023 | 13:16 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perubahan iklim global telah membawa banyak kerugian besar dan mempengaruhi semua faktor kehidupan manusia, khususnya perekonomian dunia.

Pakar finansial dari London Institute of Banking and Finance (LIBF), Clarisse Simone, menyebut bahwa total kerugian yang disebabkan perubahan iklim terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan nilainya pernah mencapai lebih dari 300 miliar dolar (Rp 4.756 triliun) pada 2017.

Dalam analisis yang dipaparkan di webinar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) "Managing Environmental, Social, and Governance Risks and Opportunities", Clarisse mengidentifikasi beberapa sektor seperti travel dan pariwisata telah mengalami dampak signifikan, karena perubahan iklim tersebut. Beberapa negara bahkan melaporkan penurunan kunjungan wisatawan akibat suhu ekstrem.

“Ada beberapa industri seperti travel dan pariwisata misalnya. Kita sudah lihat bahwa ada beberapa negara yang sudah terdampak industrinya dan tidak mampu menarik perhatian turis datang ke negara mereka karena suhu ekstrem,” jelas Clarisse pada Kamis (19/10).

Adapun yang paling mengkhawatirkan adalah sektor pertambangan, khususnya minyak dan gas. Dikatakan Clarisse, sektor minyak dan gas merupakan sektor yang sangat rentan terhadap perubahan iklim karena infrastrukturnya yang sensitif terhadap situasi ekstrem.

“Kalau dilihat secara seksama, kita bisa melihat bahwa infrastruktur dari sektor ini sangat sensitif dari situasi ekstrem ini. Bisa dibayangkan dampak dari perubahan iklim terhadap industri ini,” tambah Clarisse.

Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa sektor real estate dan sektor barang-barang konsumsi sehari-hari kemungkinan akan terpengaruh oleh perubahan iklim tersebut.

Di sisi lain, pakar LBFI itu juga menyebut sektor-sektor lain seperti industri retail, industri material, industri kimia, dan telekomunikasi yang berpotensi sedikit terdampak dari perubahan iklim itu, meskipun tidak seburuk sektor-sektor lainnya.

Dalam analisisnya, Clarisse menjelaskan bahwa ada beberapa sektor yang diprediksi lebih aman dari masalah tersebut, yaitu industri teknologi, industri barang-barang rumah khususnya AC, industri asuransi dan kesehatan, serta industri media.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya