Berita

Latihan DF Cyber ??Defense dalam kerangka Smart Banking/Net

Bisnis

Serangan Phishing Online Vietnam Meningkat, 95 Persen Targetkan Sektor Perbankan

JUMAT, 20 OKTOBER 2023 | 12:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lembaga keuangan dan bank di Vietnam saat ini menjadi target utama para pelaku penipuan, di tengah meningkatnya serangan phishing online dalam berbagai bentuk yang canggih.

Data Kementerian Informasi dan Komunikasi (MIC) Vietnam menyebutkan, bahwa mereka menerima lebih dari 4.000 laporan warganet tentang aktivitas penipuan pada paruh pertama tahun ini.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 95 persen menargetkan sektor perbankan dan keuangan. Khususnya, ketika bank menjalani transformasi digital yang lebih mendalam, risiko keamanan siber juga meningkat.

Laporan dari National Cyber Security Center (NCSC) juga mencatat terdapat 9.519 serangan siber dalam tujuh bulan pertama tahun ini di Vietnam, yang menyebabkan insiden pada sistem informasi.

Sebagai tanggapan, NCSCS telah memblokir 926 situs web palsu, termasuk banyak halaman yang meniru identitas bank dan lembaga keuangan.

Direktur CDNetworks Vietnam, Phan Viet Linh mengatakan bank saat ini sering menghadapi serangan pada DDoS Layer 3/4, Layer 7, dan aplikasi web dengan metode serangan yang beragam.

Statistik CDNetworks menunjukkan bahwa lebih dari 87 persen serangan menggabungkan dua atau lebih metode serangan. Selain itu, sistem perbankan juga menghadapi risiko lambatnya konektivitas dengan aplikasi global, yang sangat mempengaruhi pengalaman nasabah.

NCS Technologies mencatat, jumlah website instansi Negara dengan nama domain .gov.vn dan beberapa organisasi pendidikan dengan nama domain .edu.vn yang diserang, disusupi, dan disisipkan kode iklan perjudian dan taruhan oleh hacker mencapai hampir 400 situs web pada paruh pertama tahun ini.

"Ini adalah angka yang sangat mengkhawatirkan karena peretas tidak hanya dapat menyisipkan tautan iklan," kata Vu Ngoc Son, Direktur Teknologi NCS, seperti dikutip dari Vietnam News, Junat (20/10).

"Ketika mereka mengendalikan sistem, mereka dapat mencuri basis data, termasuk data pribadi pengguna, dan bahkan mungkin memposting konten berbahaya atau tautan yang menyebarkan kode berbahaya dalam waktu dekat," ujarnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya