Berita

Presiden Jokowi bangga dengan penerapan teknologi Agrokonservasi yang membantu peningkatan hasil pertanian di tengah ancaman El Nino/Ist

Tekno

Teknologi Agrokonservasi Bantu Tingkatkan Hasil Pertanian di Tengah Perubahan Iklim

JUMAT, 20 OKTOBER 2023 | 00:51 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Dalam perayaan Hari Pangan Sedunia 2023 diperlukan pencapaian besar dalam pengembangan teknologi yang menunjang pangan nasional.

Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi, seorang pionir dalam bidang lingkungan dan pertanian berkelanjutan, telah diakui dengan penghargaan "Kalpataru 2023" dalam kategori Pembina Lingkungan.

Penghargaan Kalpataru 2023 adalah pengakuan atas dedikasi luar biasa Nugroho dalam upaya pelestarian lingkungan. Penghargaan ini menjadi cerminan dari kontribusinya yang tak terhitung jumlahnya dalam mengatasi tantangan serius yang dihadapi oleh planet kita.


Dia telah memainkan peran kunci dalam memerangi degradasi sumber daya air dan tanah, yang memiliki dampak signifikan pada ketahanan pangan dan kesehatan lingkungan.

“Ini adalah tantangan yang mempengaruhi kita semua, dan penghargaan ini adalah pengakuan atas perjuangan berkelanjutan beliau untuk mencari solusi yang berkelanjutan,” ungkap Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10).

Prestasi Nugroho dalam upaya pelestarian lingkungan tidak hanya terbatas pada penghargaan ini. Dia juga telah meraih penghargaan "Dosen Berprestasi Nasional" pada tahun 2007, yang menegaskan komitmennya pada bidang lingkungan dan pertanian.

Salah satu inovasi terbesar yang dikembangkan olehnya adalah teknologi Biosoildam MA-11. Teknologi ini memiliki tujuan mulia, yaitu untuk mengkonservasi tanah dan air dengan biaya terjangkau dan efisien.

“Inovasi ini dapat diaplikasikan dalam berbagai kondisi lahan, termasuk lahan tambang, lahan tandus, dan lahan yang tercemar oleh pupuk dan pestisida kimia,” jelasnya.

Tidak hanya itu, melalui riset yang terintegrasi, dia berhasil menciptakan konsep Agrokonservasi dengan menggunakan Teknologi Biosoildam MA-11. Konsep ini memberikan harapan untuk petani, terutama kelompok tani, dalam meningkatkan hasil panen pertanian mereka sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan daya dukung tanah.

Dalam situasi global saat ini, di mana perubahan iklim, tekanan ekonomi, dan dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi hidup kita, Teknologi Biosoildam MA-11 yang dikembangkan oleh Dr. Nugroho memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai tantangan ini. Teknologi ini mampu menghadapi cuaca ekstrem, mengurangi tekanan ekonomi global, dan mendukung pemulihan ekonomi di tingkat desa.

Penghargaan Kalpataru 2023 untuk Nugroho adalah pengakuan atas kontribusi luar biasa dalam pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Semoga prestasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.

Hari Pangan Sedunia, yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2023, adalah momen yang bersejarah dalam memperingati pendirian Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Pada hari yang sama, Presiden Jokowi, menyampaikan pandangannya tentang tahun 2023 sebagai tahun yang penuh tantangan, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia. Kenaikan suhu bumi yang memicu El Nino panjang menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketersediaan pangan global.

Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan upaya antisipasi dengan persiapan cadangan beras yang memadai. Seiring waktu, infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan telah dibangun, termasuk waduk, ribuan embung, dan jaringan irigasi. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam situasi El Nino, masih mengandalkan impor sebagai solusi.

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebelumnya telah mencatat bahwa impor pangan Indonesia mencapai angka yang signifikan, diperkirakan mencapai Rp300 triliun. Megawati juga mencermati peningkatan impor gandum yang telah mencapai 28 persen konsumsi pada tahun 2022.

Indonesia memiliki sumber pangan lainnya, seperti jagung, hanjeli, pisang, sagu, singkong, talas, dan ubi jalar, yang dapat menjadi alternatif. Tetapi ketergantungan pada impor pangan, terutama gandum, masih tinggi. Salah satu kebijakan pemerintah dalam mengatasi itu dalam mengembangkan kebijakan Food Estate.

Presiden Jokowi mengakui bahwa mengembangkan Food Estate di berbagai wilayah bukan tugas yang mudah. Keberhasilan dalam panen biasanya baru terjadi pada tanaman keenam atau ketujuh, menggarisbawahi kompleksitas tantangan di lapangan.

Meskipun program ini menghadapi berbagai permasalahan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan guna mencapai hasil yang diharapkan. Kolaborasi lintas kementerian menjadi kunci dalam upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya