Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Merugi seperti Ericsson, Nokia Bakal Pecat 14.000 Karyawan

KAMIS, 19 OKTOBER 2023 | 17:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi menjaga kelangsungan perusahaan, Nokia mengatakan akan memangkas hingga 14.000 pekerjaan, menyusul anjloknya pendapatan kuartal ketiga.

Raksasa telekomunikasi asal Finlandia ini mengumumkan pada Kamis (19/10), bahwa mereka akan mengurangi basis biaya dan meningkatkan efisiensi operasi untuk mengatasi lingkungan pasar yang menantang.

Dilaporkan CNBC, Nokia menargetkan untuk menurunkan basis biaya secara bruto mulai tahun 2023 sebesar antara 800 juta euro (842,5 miliar dolar) dan 1,2 miliar euro pada akhir tahun 2026.

Hal ini akan berakibat pada pengurangan jumlah karyawan saat ini dari 86.000 menjadi antara 72.000 dan 77.000.

Pengumuman PHK besar-besaran terjadi setelah Nokia melaporkan penjualan bersih kuartal ketiga turun 20 persen tahun-ke-tahun menjadi 4,98 miliar euro. Laba selama periode tersebut anjlok 69 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 133 juta euro.

Langkah Nokia menyusul keputusan saingannya, Ericsson, yang awal tahun ini mengumumkan rencana untuk memberhentikan 8.500 karyawan, juga sebagai bagian dari rencana pemotongan biaya.

Sebagai salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, Nokia menghadapi tantangan akibat melambatnya perekonomian global dan pengurangan belanja infrastruktur yang dilakukan oleh operator seluler.

Penjualan unit terbesar Nokia berdasarkan pendapatan, bisnis jaringan selulernya, turun 24 persen tahun-ke-tahun menjadi 2,16 miliar euro, dengan laba operasional divisi tersebut merosot 64 persen tahun-ke-tahun.

Nokia mengatakan hal ini terutama didorong oleh penurunan di Amerika Utara.  

Langkah-langkah pemotongan biaya juga telah dilakukan di AS tahun ini, khususnya dengan operator seperti Verizon dan AT&T.

CEO Nokia Pekka Lundmark mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis bahwa penurunan pendapatan jaringan seluler disebabkan oleh moderasi dalam kecepatan penerapan 5G di India yang berarti pertumbuhan di sana tidak lagi cukup untuk mengimbangi perlambatan di Amerika Utara.

“Saya tetap yakin dengan pendorong fundamental bisnis kami,” kata Lundmark.

“Pertumbuhan lalu lintas data terus berlanjut, peluncuran 5G baru selesai sekitar 25 persen, tidak termasuk China, dan investasi jaringan akan terus berlanjut. Komputasi awan dan revolusi AI tidak akan terjadi tanpa investasi signifikan pada jaringan yang memiliki kemampuan jauh lebih baik," ujarnya.

Pengumuman Nokia muncul setelah Ericsson dari Swedia merilis hasil kuartal ketiga pada Rabu (18/10), yang menunjukkan penurunan pendapatan dan masalah serupa di Amerika Utara.

CEO Ericsson, Borje Ekholm memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa ketidakpastian mendasar yang berdampak pada bisnis jaringan selulernya akan terus berlanjut hingga tahun 2024, sehingga menimbulkan keraguan atas pemulihan bagi para pembuat peralatan telekomunikasi.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya