Bapanas meluncurkan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius) serta Gerakan Pangan Murah (GPM)/Bapanas
Sebagian besar masyarakat Indonesia dinilai masih perlu diberi pemahaman lebih mendalam terkait pemanfaatan pangan, sehingga tidak terjadi pemborosan yang berujung pada meningkatnya angka food waste atau sampah makanan.
Untuk itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengusung program gerakan stop boros pangan atau lebih dikenal food loss and waste.
"Bapanas terus berupaya mengedukasi budaya perilaku stop boros pangan dalam setiap kegiatan sosialisasi yang menyasar masyarakat secara luas agar mereka melakukan tindakan menghemat pangan," kata Nyoto Suwignyo, Deputi Kerawanan dan Gizi Bapanas, saat menghadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 Tahun 2023 di halaman Kantor Gubernur Sumbar pada Senin, seperti dimuat situs Bapanas, Selasa (17/10).
Pada kesempatan tersebut, Bapanas meluncurkan agenda Peluncuran Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius) serta Gerakan Pangan Murah (GPM) di Halaman kantor gubernur.
“Jadi ini adalah gerakan budaya, ya budaya jadi kita harus melakukan sosialisasi harus juga memberikan contoh kepada masyarakat minimal dari apa, dari perilaku saat membeli, membeli itu, jangan membeli sesuai keinginan, tapi membeli kebutuhan pokok ini adalah sesuai kebutuhan,” ujar Nyoto.
Pemborosan makanan telah menjadi masalah global yang semakin mendesak. Menurut data terbaru, setiap tahunnya ada sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang, sementara 820 juta orang di seluruh penjuru dunia mengalami kelaparan.