Berita

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir/Net

Bisnis

Erick Thohir: Ada BUMN yang Masih Punya Utang Proyek Pembangunan Jalan Tol 2016, Keterlaluan!

SABTU, 14 OKTOBER 2023 | 07:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Persoalan yang membelit BUMN harus segera diselesaikan sepenuhnya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen melakukan perbaikan menyeluruh terhadap BUMN, termasuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi sebelum masa kepemimpinannya.

Ditemui dalam acara "1.000 Manusia Bercerita" dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (13/10), Erick menjawab seputar kabar mengenai utang perusahaan BUMN terhadap perusahaan milik Jusuf Kalla (JK), PT Bukaka Teknik Utama, yang jumlahnya mencapai Rp 300 miliar.

Ia mengatakan, utang tersebut terjadi jauh sebelum ia menjabat sebagai Menteri BUMN. Utang terjadi untuk pembangunan proyek lama, katanya, tanpa merinci secara detail kronologi atas utang yang dimaksud.

Ia juga memaparkan ada perusahaan BUMN yang masih memiliki utang atas proyek pembangunan jalan tol pada 2016.

"Ada juga BUMN yang korup, makanya, oknum kita penjarahin seperti Jiwasraya, Asabri, ataupun isu-isu yang di karya-karya. Tapi itu bukan situasi mencerminkan hari ini, kebanyakan (kasus) lama, ada pembangunan jalan tol 2016 belum dibayar, itu kan keterlaluan," kata Erick kepada wartawan.

Erick berjanji untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut satu persatu dan melakukan program bersih-bersih di tubuh perusahaan BUMN sebagaimana kesepakatan bersama Komisi VI DPR RI.

"Saya akan perhatian (permasalahan utang dengan JK). Waktu itu saya sampai bilang sama Komisi VI DPR, ayo sama-sama kita panggil direksi-direksi yang dulu merampok uang BUMN dan juga menyakiti rakyat," ujar Erick.

Ia juga akan membalikkan anggapan bahwa BUMN memiliki banyak utang. Faktanya, modal BUMN saat ini mencapai Rp 3.200 triliun, jauh lebih besar dari utangnya yang sebesar Rp 1.600 triliun.

BUMN saat ini juga memiliki laba hingga Rp 250 triliun dan mampu memberikan dividen hingga Rp 80 triliun kepada negara.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya