Jalur Pendakian Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah/Net
Titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Lawu mulai padam dan berkurang. Selain pemadaman dilakukan secara manual, untuk menjangkau titik yang sulit seperti di lereng dan jurang dilakukan dengan metode water bombing.
Saat ini sudah banyak titik api yang sudah padam akan tetapi pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya titik api baru.
Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani menyampaikan, patroli pada pagi hari ini di wilayah Karanganyar tidak terdapat titik api. Sampai saat ini pelaksanaan Waterboom di wilayah Karanganyar sebanyak 48 kali .
"Patroli pada pagi hari ini di wilayah Karanganyar tidak terdapat titik," jelas Juli, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (13/10)
Sementara itu, pemadaman dengan metode
water bombing resmi dihentikan. Saat ini dari BNPB
standby di Denpasar Bali untuk penanganan kebakaran TPA Suwung Kota Denpasar.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy menambahkan, di wilayah Karanganyar untuk titik api yang sulit diakses melalui darat, diperlukan helikopter yang difokuskan di area pemadaman.
Untuk jalur pendakian ke Gunung Lawu, sambung dia, telah ditutup sementara guna memastikan titik api benar-benar padam.
"Penanganan Karhutla ini merupakan kegiatan yang ketiga kali di wilayah Kabupaten Karanganyar. Untuk lokasi pendakian ditutup dan benar-benar dipastikan tidak ada pendakian," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama menyebut sejauh ini pemantauan melalui udara tidak terdapat titik api.
"Wilayah Karanganyar dalam perkiraan cuaca mudah berubah ubah. Sehingga kita tidak dapat memprediksikan cuaca," pungkasnya.