Presiden Amerika Serikat Joe Biden/Net
Amerika Serikat (AS) telah menyatakan dukungan untuk Israel dalam menghadapi, dan bahkan melakukan serangan balasan, terhadap Hamas. Namun dukungan AS terhadap Israel menjadi kekhawatiran banyak pihak.
Presiden AS Joe Biden dalam pernyataannya pada Sabtu (7/10) mengatakan pihaknya akan memastikan bahwa Israel mendapat bantuan yang dibutuhkan untuk membela diri.
"Saat ini, rakyat Israel sedang diserang yang diatur oleh organisasi teroris, Hamas. Di momen tragedi ini, saya ingin mengatakan kepada mereka dan kepada dunia serta para teroris di mana pun bahwa Amerika Serikat mendukung Israel," kata Biden.
Biden mengungkap telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaaikan dukungan tersebut.
"Israel punya hak untuk membela diri dan rakyatnya," tegas Biden.
Lebih lanjut, dia mengatakan telah mengarahkan timnya untuk terus berhubungan dengan para pemimpin di seluruh kawasan termasuk Mesir, Turki, Arab Saudi, Yordania, Oman, UEA serta mitra Eropa dan Otoritas Palestina.
Sementara itu, para pengamat khawatir dukungan AS justru bisa memperburuk keadaan karena menjadi lampu hijau bagi Israel untuk melakukan serangan balasan yang lebih parah.
“Kita harus menganggap pernyataan Joe Biden sebagai lampu hijau bagi Israel untuk melakukan lebih banyak pembantaian seperti yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Palestina selama hampir 80 tahun dengan impunitas total,” kata salah satu pendiri situs Electronic Intifada yang berbasis di AS, Ali Abunimah, seperti dimuat
Al Jazeera.
Menurut Abunimah, serangan yang dilakukan Hamas merupakan akibat dari impunitas terhadap Israel yang sama sekali tidak menghormati hukum internasional, kemanusiaan, dan hak-hak rakyat Palestina.
Pergolakan besar terjadi di Timur Tengah pada Sabtu, ketika kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak dengan menembakkan rentetan roket ke Israel selatan dan tengah.
Menurut perkembangan terakhir, lebih dari 200 orang tewas, sedikitnya 1.104 orang terluka dan beberapa warga Israel disandera.