Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

WHO Prediksi DBD Bisa Mewabah di Eropa, Amerika, dan Afrika

JUMAT, 06 OKTOBER 2023 | 16:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kasus demam berdarah (DBD) diprediksi akan menjadi ancaman besar di beberapa wilayah dunia karena suhu semakin hangat akibat perubahan iklim. Hal ini menciptakan lingkungan mendukung bagi penyebaran penyakit ini oleh nyamuk.

Menurut Kepala Ilmuwan WHO, Jeremy Farrar, demam berdarah yang telah lama menjadi masalah kesehatan di Asia dan Amerika Latin. Namun kini, DBD berpotensi mengancam wilayah Amerika Serikat (AS) bagian selatan, Eropa bagian selatan, dan wilayah baru di Afrika.

"Infeksi ini kemungkinan akan meningkat dan menjadi endemik di beberapa bagian Amerika Serikat, Eropa dan Afrika, serta semua wilayah di mana penularan lokalnya terbatas, karena pemanasan global membuat wilayah-wilayah baru menjadi ramah bagi nyamuk yang menyebarkan penyakit tersebut," kata Farrar, seperti dimuat Reuters, Jumat (6/10).

Setiap tahunnya, DBD telah menyebabkan sekitar 20 ribu kematian, dengan tingkat infeksi telah meningkat delapan kali lipat secara global sejak tahun 2.000.

Meningkatnya level penyebaran ini sebagian besar didorong oleh perubahan iklim, mobilitas manusia yang tinggi, dan urbanisasi.

“Kita perlu berbicara lebih proaktif mengenai demam berdarah. Kita perlu benar-benar mempersiapkan negara-negara dalam menghadapi tekanan tambahan yang akan datang, di masa depan di banyak kota-kota besar," tambah Farrar.

Meski banyak kasus DBD yang tidak tercatat, pada tahun 2022 terdapat laporan sekitar 4,2 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia.

Pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa tingkat penularan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun ini, di mana Bangladesh saat ini mengalami wabah terburuk yang pernah ada, dengan mencatat lebih dari 1.000 kematian.

DBD disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi, yang berkembang biak di perairan yang sangat dangkal.

Untuk itu, Farrar menekankan pentingnya persiapan wilayah baru di seluruh dunia untuk menghadapi demam berdarah, termasuk pengelolaan dana kesehatan masyarakat dan strategi pengendalian nyamuk yang efektif, serta pencegahan yang tepat.

Pencegahan yang tepat melibatkan perencanaan triaging untuk rumah sakit dan kerja sama lintas sektor, termasuk perencanaan kota, untuk menghindari genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk pembawa penyakit itu.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya