Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
Amerika Serikat kembali menegaskan sikapnya untuk terus memberikan dukungan kepada Ukraina dan berjanji mengirimkan lebih banyak bantuan sesegera mungkin.
Berbicara pada konferensi pers Senin (2/10), Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre membantah bahwa dukungan terhadap Ukraina di kalangan negara-negara Barat semakin berkurang.
“Ada koalisi internasional yang sangat kuat di belakang Ukraina,” kata Jean-Pierre kepada wartawan, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (3/10).
“Dan jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin berpikir dia bisa hidup lebih lama dari kita, dia salah. Dia salah," ujarnya.
Jean-Pierre juga mengumumkan “paket bantuan lain untuk Ukraina segera,” namun tidak memberikan rincian mengenai jangka waktu atau isi bantuan militer yang akan datang.
Kata-katanya disampaikan hanya dua hari setelah Kongres meloloskan rancangan undang-undang pendanaan yang dirancang untuk memungkinkan pemerintah AS berfungsi setelah bulan September dan menghindari penutupan pemerintahan, namun rancangan undang-undang tersebut tidak mencakup bantuan apa pun untuk Kyiv.
Jean-Pierre kemudian mendesak Kongres untuk bergerak cepat.
“Mereka tidak perlu menunggu 45 hari untuk menyelesaikannya,” katanya.
Namun, beberapa anggota parlemen Amerika khawatir mengenai penggunaan dana yang dikirim ke Ukraina, dan bagaimana pemerintahan Biden ingin mengakhiri konflik tersebut.
“Anggota kami mempunyai banyak pertanyaan, terutama mengenai ketentuan akuntabilitas atas apa yang ingin kami lihat dengan uang yang dikirimkan,” kata Ketua DPR Kevin McCarthy kepada wartawan, Senin.
Dia juga meminta Gedung Putih untuk mengatur pengarahan bagi anggota parlemen untuk menguraikan kemungkinan jalan keluar dari konflik tersebut.
Masih di hari yang sama, Pentagon memperingatkan bahwa pembatasan anggaran mungkin mempengaruhi kemampuan AS untuk memberikan bantuan kepada Kyiv dan mengisi kembali persediaan senjatanya.
"Jika permintaan pendanaan tidak dipenuhi, Departemen Pertahanan AS akan terpaksa membatasi pasokannya ke Ukraina," katanya.
Minggu lalu, anggota parlemen Ukraina Aleksey Goncharenko memperingatkan bahwa Kyiv tidak mempunyai peluang untuk bertahan tanpa dukungan berkelanjutan dari Washington.