Ketua DPP PPP Achmad Baidowi/Ist
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpatokan pada hasil Rakernas ke-VI PPP yang mengeluarkan rekomendasi mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden di 2024.
Namun demikian, PPP juga punya bargaining politik dengan partai politik pengusung capres Ganjar Pranowo lainnya, yakni dengan menyodorkan nama Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
PPP, bakal istiqomah dan legowo jika Sandiaga Uno tidak muncul dalam bursa calon wakil presiden pendamping calon presiden Ganjar Pranowo.
“Sebagai partai pengusung tentu PPP tahu diri yang kami maksud tidak serta merta PPP berdiri sendiri. Karena dalam pengusungan capres-cawapres itu, membutuhkan koalisi dan harus bersama-sama," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi di Jakarta, Kamis (28/9).
"Karena tidak mungkin PPP, yang tiga koma sekian persen kursi itu mengusung capres,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Awiek ini menuturkan jika nanti tidak memungkinkan untuk Sandiaga Uno menjadi pendamping Ganjar Pranowo, maka PPP akan berembuk dan membicarakannya.
Akan tetapi, PPP berharap jika calon wakil presiden yang akan diusung Ganjar Pranowo merupakan orang yang memiliki kedekatan lahir dan batin dengan PPP.
“Tentu PPP akan realistis. Setidaknya begini kalau PPP, kalaupun nanti ketemu orang yang sesuai karakteristik PPP mungkin bisa disesuaikan. Sampai saat ini PPP masih Sandiaga Uno. Kalaupun bukan Sandiaga, permintaan PPP realistis sebisa mungkin yang memiliki kedekatan emosional dengan PPP,” bebernya.
“Siapa dia? Ya terserah, sosoknya monggo, PPP tidak dalam konteks menentukan. Kerja sama politik ini bukan soal figur tetapi bagaimana memenangkan kontestasi politik dengan berbagai pertimbangan,” demikian Awiek.