Jumlah ekspor barang Thailand secara keseluruhan mengalami peningkatan signifikan pada Agustus. Bahkan, mencapai surplus terbesar untuk pertama kalinya dalam 11 bulan.
Menteri Perdagangan Thailand Kirati Ratchano mengatakan, ekspor Thailand bulan lalu meningkat sebesar 2,6 persen YoY sebesar 8,25 miliar baht (Rp 3,49 triliun).
"Ini merupakan pertanda baik, karena 10 bulan sebelumnya ekspor turun berturut-turut," ungkapnya, seperti dikutip dari
Thai PBS World pada Kamis (28/9).
Kirati juga menyoroti pencapaian surplus perdagangan Thailand sebesar 0,36 miliar dolar AS (Rp 5,6 triliun). Lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan defisit sebesar 1,75 miliar dolar AS (Rp 27 triliun).
Di waktu yang sama, kata Kirati, impor Thailand justru mengalami penurunan hingga 12,8 persen menjadi 8,23 miliar baht (Rp 3,48 triliun).
Kirati menyebut kinerja ekspor Thailand pada Agustus lebih baik dibandingkan banyak negara di kawasan.
"India mencatat penurunan ekspor 6,9 persen, Taiwan minus 7,3 persen Korea Selatan minus 8,3 persen China minus 8,8 persen Singapura minus 12,6 persen , Malaysia minus 21,2 persen dan Indonesia minus 21,2 persen," ujarnya.
Dijelaskan Kirati, pemulihan ekspor Thailand disebabkan oleh peningkatan ekspor produk pertanian sebesar 4,2 persen.
Lebih lanjut, Kirati mengatakan, Ekspor ke pasar-pasar utama untuk bulan Agustus naik 2,3 persen.
"Ini mencakup peningkatan ekspor sebesar 21,7 persen ke Amerika, peningkatan ke Jepang sebesar 15,7 persen , dan peningkatan ke Tiongkok sebesar 1,9 persen," pungkasnya.